KedaiPena.com – Habibie adalah presiden yang berjasa melahirkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ini lantaran saat menjabat presiden, Habibie membuka semua ruang kebebasan berpolitik, termasuk mendirikan partai tanpa harus berasas Pancasila.‎
Begitu kenang ‎Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini saat menyampaikan ucapan ulang tahun Habibie ke-80, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (25/6).
“Meskipun saat reformasi masih sebatas Partai Keadilan, tapi itu  menjadi cikal bakal lahirnya Partai Keadilan Sejahtera. Habibie pula yang merestui lahirnya Partai Keadilan, dimana saat itu Nurmahmudi Ismail datang menemui Habibie lewat Faisal Tanjung,” kenang Jazuli.‎
Pada Milad ke-18, bulan April silam, PKS mengganjar Habibie dengan penghargaan sebagai tokoh muslim dan negarawan. Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden PKS Sohibul Iman, karena Habibie dinilai telah memberikan sumbangsih besar terhadap pembangunan dan kemajuan Indonesia, khususnya pada bidang Teknologi dan Demokrasi.‎
“Habibie mengalami masa terpendek dalam sejarah Presiden RI, 1 tahun 5 bulan. Tapi, di masa yang singkat tersebut Habibie telah meletakkan pondasi politik bagi bangunan demokrasi Indonesia hari ini. UU Parpol lahir, UU Pemilu lahir, UU Susduk DPR/MPR juga lahir. Ada 12 Ketetapan MPR yang ditetapkan, dan yang paling penting, Habibie telah berhasil memotong nilai tukar rupiah dari kisaran Rp 15.000 menjadi Rp 6.500,” puji anggota DPR sejak tahun 2004 ini.
Lebih lanjut, Jazuli berharap agar generasi Indonesia meneladani sikap serta pemikiran Habibie tersebut. Agar lahir Habibie muda yang tekun belajar, kokoh dalam pertahankan prinsip, dan berdedikasi penuh untuk agama, bangsa, dan negara.
“Bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, harus memahami betul sosok Presiden Habibie. Memahaminya harus dimulai dari banyak interaksi, baik secara fisik maupun membaca profil maupun gagasan-gagasannya. Karena hanya dengan itulah Bangsa Indonesia bisa meneladani apa yang pernah Bung Karno sampaikan: Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah,” tutup Jazuli.
(veb)‎