KedaiPena.Com – Populasi harimau sumatera saban tahun terus menyusut dan mendekati ‘garis’ kepunahan.
Karenanya, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menyerukan masyarakat urban ikut melindungi hewan karnivora yang dilindungi tersebut dengan mengurangi pemakaian tisu.
Misalnya, tepuk tangan sebanyak 30 kali untuk mengeringkan tangan setelah cuci tangan.
Seruan tersebut dilontarkan, menyusul penelitian WWF Indonesia dan Creative Agency Hakuhudo menyimpulkan kebiasaan masyarakat urban menghabiskan tiga lembar tisu guna mengeringkan tangan.
“Tisu salah satu produk hasil ekstraktif hutan. Kalau permintaan semakin besar, produksinya dengan membuka hutan alam juga semakin besar,” ujar Direktur Kebijakan, Keberlanjutan, dan Transforamsi WWF Indonesia, Aditya Bayunanda sela kampanye #30Claps.
Dia menambahkan, produk hasil hutan kudu mendapatkan sertifikat Forest Stewadship Council (FSC), karena dianggap perusahaan telah melakukan kaidah kelestarian.
Namun, sulit mendeteksi asal tisu yang digunakan di tempat umum, sehingga tidak diketahui apakah produsen telah mengantongi sertifikat SFC atau belum.
“Kalau sertifikat seperti itu tidak ada, maka pilihannya lebih baik dikurangi penggunaan tisunya,” sarannya.
Diketahui lebih dari 50 persen produksi tisu yang dihasilkan, dipakai untuk kepentingan domestik. Karenanya, WWF berharap publik mampu mengubah gaya hidup dan pola konsumsinya guna mengurangi penebangan hutan guna menyelamatkan harimau sumatera.
Sejauh ini, WWF Indonesia telah bermitra dengan pusat perbelanjaan modern guna mengurangi penggunaan tisu.