KedaiPena.Com – Bank Indonesia telah meluncurkan 11 pecahan uang rupiah baru secara serentak pada 19 Desember 2016. Desain baru tersebut menampilkan gambar pahlawan yang mewakili seluruh wilayah di Indonesia. Isu yang beredar belakangan ini bahwa disain uang baru tersebut mirip disain uang negara Cina.
Hal itu ditanggapi oleh, Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan. Menurutnya, pemerintah dan BI perlu mengklarifikasi seriusi isu yang beredar di masyarakat tentang disain uang baru yang mirip dengan disain uang negara Cina, termasuk siatem cetak rectoverto yang mirip bergambar palu arit.
“Isu yang tidak sedap itu bisa menciptakan instabilitas sehingga bisa berujung pada gagalnya program distribusi uang baru,” ungkap Heri dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (20/12).
Selain itu, Heri mengatakan, Pemerintah harus tetap memperhatikan dan memastikan tidak ada dampak inflasi terkait peluncuran uang bari tersebut. Pasalnya, uang lama yang sedang beredar dan dicetaknya uang baru tentu berisiko inflasi.
“Pemerintah perlu terus menyosialisasikan alasan urgensi diterbitkannya uang baru tersebut kepada masyarakat. Mencetak uang baru itu kan tidak murah. Butuh anggaran juga,” sesal dia
“Padahal, pemerintah getol-getolnya pangkas anggaran dengan alasan penghematan. Dengan begitu, tidak akan ada pertanyaan-pertanyaan di masyarakat dan otomatis masyarakat juga diberikan informasi yang mendidik,” terang dia.
Politisi Partai Gerinda ini menuturkan, Masyarakat harus diberi pemahaman yang benar tentang alasan cetak uang baru. Sebab, jika alasan cetak uang baru adalah karena pajak yang tidak memenuhi target seperti yang pernah beredar belakangan itu sangat keliru.
“Pemerintah dan BI harus mampu mencegah, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan cetak uang baru seoptimal sehingga minim korupsi sepertu yang dulunya terjadi pada dugaan korupsi mesin Intaglio Komori yang dibeli Perum Peruri dengan tipe IC-532III yang tidak sesuai spesifikasi tempo hari,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh