Artikel ini ditulis oleh Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Energi.
Masih ingat harta Qorun, uang yang tidak berada dalam amanahnya lalu tenggelam bersama pemiliknya dan tidak ada yang menemukan sampai dengan hari ini. Cerita ini berulang dari zaman ke zaman ketika seseorang atau sekelompok orang yang memegang otoritas atas uang keluar dari amanahnya, maka setelah ditenggelamkan, sirno ilang kertaning bumi.
Karena uang memegang fungsi kemanusiaan paling tinggi, uang menentukan berapa nilai yang diperlukan untuk mendapatkan sesuap nasi. Orang miskin, anak yatim, orang orang kelaparan dengan selembar uang kertas ditangannya, gagal menyambung hidupnya karena otoritas yang menciptakan uang membuat lembar kertas di tangan berkurang nilainya. Begitu besar tanggug jawab pemegang otoritas atas uang.
Sekarang pemegang otoritas atas uang telah membuat miliaran manusia kelaparan, bangsa bangsa sengsara, negara negara tergantung karena hilang kemerdekaannya. Otoritas atas uang mencuri dari kantong orang setiap detik dengan bunga dan pajak, merampas uang banyak negara, mengirim utang kepada semua orang untuk membeli sesuap nasi dan seteguk air. Otoritas setiap hari mengirim inflasi dan berbagai macam gejolak ketidakpastian, yang membuat uang orang tergerus. Dengan uang mereka telah membuat perbudakan yang paling buruk dalam sejarah umat manusia.
Jurang Ketidakseimbangan
Seberapa dalam kerusakan yang telah diciptakan oleh otoritas global terhadap keuangan dunia? Parah! Ini ditunjukkan oleh utang global yang mereka ciptakan, uang masa depan yang mereka habiskan. Uang milik generasi mendatang yang mereka renggut dengan membabi buta. Itu mereka lakukan dengan mengirim utang kepada semua manusia sekarang!
Utang global adalah jumlah total utang pemerintah, dunia usaha, dan rumah tangga di seluruh dunia. Saat ini berada pada rekor tertinggi, dan diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Rekor tinggi pada kuartal pertama tahun 2024, utang global mencapai $315 triliun, sebuah rekor tertinggi baru. Pertumbuhan yang diproyeksikan akan melebihi $100 triliun pada tahun 2024, dan akan terus meningkat dalam jangka menengah. Berapa utang itu terhadap PDB? Rasio utang terhadap PDB! yakni membandingkan utang suatu negara terhadap PDB, saat ini berada pada angka 336 persen.
Lalu apa yang akan mereka lakukan untuk mengatasi ini? IMF merekomendasikan agar negara-negara memperketat kebijakan fiskal dengan menaikkan pajak atau memotong pengeluaran. IMF juga mendesak negara negara untuk memprioritaskan pemotongan subsidi agar tidak perlu memangkas investasi produktif. Ini adalah langkah menjepit, mengurung, semua orang dalam perbudakan untuk disuntik mati setelah pemberian suntikan vaksin.
Otoritas Baru Pemegang Amanah
Uang kertas yang dibuat dengan modal mesin printing, tinta dan kertas telah membawa korban. Amerika Serikat adalah korban pertama yang paling menderita. Memiliki utang 33 triliun dollar atau mencapai 130 persen GDP AS. Tidak ada jalan keluar dan akan meningkat 10 triliun dolar dalam 5 tahun ke depan jika mereka terus mengambil utang dari uang kertas yang dicetak oleh The Fed atau mengambil uang kertas dollar dari seluru dunia melalui obligasi global bond.
Jika ini terus berlanjut maka dunia akan tumbang seperti gunung yang terjatuh dari langit di atas timbunan minyak panas. Terkena semburan minyaknya saja manusia akan menggelepar apalagi tertimpa oleh gunungnya. Semua bangsa, semua negara tidak lagi dapat hidup dalam sistem ini. Tidak ada lagi oksigen untuk dapat bernafas. Indonesia telah mengambil uang cetakan itu sebesar 1600 triliun rupiah, membayar bunga kepada Bank Indonesia, dan membuat APBN menyempit sekarang ini. Tentu ini tidak dapat dilanjutkan.
Satu satunya cara adalah mengembalikan semua pada Amanahnya. Uang itu adalah Amanah kemanusiaan, digunakan untuk memberi makan orang miskin, memelihara anak yatim, bagi keselamatan kemanusiaan, bagi terpeliharanya lingkungan hidup, udara, air hutan, sungai sungai, gunung gunung, bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan semua penghuni alam.
Indonesia patut bersyukur menjadi tempat yang paling baik di muka bumi bagi tumbuh dan berkembangnya kehidupan dan keberlanjutannya. Negeri yang begitu kaya menyimpan semua keperluan manusia, udara, air, bahan makanan, kayu, binatang ternak. hewan, mineral, bahan bakar semua ada di bumi Nusantara. Negeri yang beruntung yang penduduknya menerima warisan besar dari para leluhur, para raja raja besar, cucu dari ratusan raja. warisan dalam harta benda yang sangat bernilai bagi kelanjutan peradaban berkemanusiaan. Semua rejeki kelimpahan memberi tahu penduduknya untuk bersyukur menerima amanah peradaban berkemanusiaan.
Amanah itu telah ditetapkan dalam Pancasila, dalam pembukaan UUD 1945, dalam piagam dasasila Bandung. Sebuah amanah untuk memastikan bahwa tidak ada dominasi dan eksploitasi manusia atas manusia, tidak ada dominasi dan eksploitasi bangsa atas bangsa. Itulah bekal bangsa modal bangsa Indonesia untuk menjadi bekal dalam perahu penyelamat penduduk dunia di dalam lingkaran tembok Antartika. Inshaa Allah.
[***]