KedaiPena.com – Kurang lebih 400 orang buruh PT Sanken Indonesia dipastikan ter-PHK semuanya pada bulan Juni 2025. Hal ini karena, PT Sanken memutuskan untuk menutup operasi di Indonesia dan kembali ke Jepang. Perusahaan elektronik yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Cibitung Bekasi ini sejak setahun yang lalu sudah mem-PHK 500 orang buruh, yang sebelumnya memproduksi semikonduktor, berubah menjadi power supply dengan mayoritas orientasi ekspor ke Jepang.
“Dengan demikian, ditutupnya pabrik Sanken di Indonesia telah mengakibatkan 900 orang buruh kehilangan pekerjaan dengan masa kerja rata-rata 15 tahun dengan usia pekerja 30-40 tahun yang bisa dipastikan akan sulit mencari kerja pasca di-PHK dan outputnya adalah menambah angka pengangguran yang makin tinggi, yang sebelumnya industri tekstil, garmen, dan sepatu juga sudah mengalami PHK besar-besaran ratusan ribu buruh di tahun 2024,” kata Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI, Said Iqbal, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (21/2/2025).
“400 orang buruh PT Sanken Indonesia yang merupakan anggota KSPI hingga saat ini masih bekerja sampai dengan Juni 2025. Manajemen perusahaan sudah memberitahu kepada karyawan dari satu tahun yang lalu bahwa perusahaan akan ditutup atau berhenti beroperasi pada bulan Juni 2025,” imbuhnya.
Serikat pekerja FSPMI-KSPI PT Sanken Indonesia masih terus berunding dengan manajemen perusahaan tentang besaran pesangon dan hak-hak lainnya yang akan diterima pekerja. PT Sanken Indonesia yang berasal dari Jepang ini telah setuju untuk memberikan pesangon karyawannya sebesar 2,6 kali peraturan undang-undang, atau 1,6 kali di atas 1 kali peraturan undang-undang. Tetapi serikat pekerja masih menegosiasikan di atas 3 kali peraturan undang-undang dikarenakan rata-rata usia pekerja akan sulit mencari pekerjaan baru pasca PHK dan perusahaan selama beroperasi di Indonesia puluhan tahun mendapatkan keuntungan yang besar sekali.
“Perundingan antara serikat pekerja FSPMI-KSPI dengan manajemen perusahaan masih terus berlangsung dan kedua belah pihak bersepakat tidak akan melibatkan pihak ketiga termasuk pemerintah dalam perundingan internal ini,” kata Said Iqbal.
KSPI berpendapat, PHK hampir 1.000-an buruh PT Sanken Indonesia ini (perusahaan asing Jepang) di awal tahun 2025 merupakan alarm darurat ancaman PHK puluhan ribu karyawan di sektor industri elektronik elektrik, yang sebelumnya juga ratusan ribu buruh ter-PHK di sektor industri tekstil, garmen, sepatu, sepanjang tahun 2024.
Said Iqbal mengingatkan, di akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025, perusahaan elektronik asal Jepang lainnya yaitu PT Yamaha Music Indonesia yang memproduksi piano dengan orientasi ekspor di Cibitung Bekasi telah mem-PHK 400 orang buruhnya dan di Jakarta telah mem-PHK 700 orang buruhnya. Total buruh PT Yamaha Music Indonesia yang telah di-PHK di awal tahun 2025 sebesar 1.100 orang. Kondisi PHK besar-besaran ribuan buruh di 2 perusahaan Jepang ini, dengan alasan relokasi produksi ke negara asalnya yaitu Jepang, dan ada sebagian relokasi ke China, menjadi alarm ancaman PHK besar-besaran di Indonesia khususnya sektor elektronik elektrik.

Oleh karena itu, Partai Buruh dan KSPI menuntut pemerintah untuk mengambil langkah antisipasi terhadap ancaman PHK puluhan ribu buruh di sektor elektronik elektrik dan ratusan ribu buruh yang sudah ter-PHK di sektor tekstil, garmen, dan sepatu sepanjang tahun 2024. Bila tidak ada solusi dan langkah-langkah yang jelas dari pemerintah, maka bisa dipastikan angka pengangguran akan meningkat, PHK terjadi di mana-mana, dan industri nasional terancam bangkrut.
Partai Buruh dan KSPI berpendapat Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Tenaga Kerja, dan Menko Perekonomian harus bekerja secara maksimal sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan menghindari PHK puluhan ribu buruh bahkan ratusan ribu buruh. Bapak Presiden Prabowo Subianto harus segera mengevaluasi kinerja para menteri tersebut, bila tidak sanggup selayaknya diganti.
“Industri nasional harus diselamatkan agar terhindar dari PHK besar-besaran,” tegas Said Iqbal.
Sebagai informasi tambahan, Partai Buruh dan KSPI telah menerima laporan dari anggotanya bahwa industri pabrikan mobil truk dan dump truk juga menghadapi tekanan dengan membanjirnya mobil-mobil truk dan dump truk yang langsung diimpor dari China secara CKD (completely knocked down). Ekspor mobil truk dari China ini telah mengancam pabrik-pabrik mobil truk yang ada di Indonesia yang sudah beroperasi puluhan tahun, sehingga berpotensi mengurangi karyawannya atau akan terjadi PHK besar-besaran di sektor industri otomotif, khususnya di industri mobil truk dan dump truk.
Pabrikan mobil truk dan dump truk yang diproduksi oleh pabrik di Indonesia seperti PT Toyota, PT Mitsubishi, PT Hino Motors, PT Isuzu, dan pabrikan lainnya jelas dirugikan oleh kebijakan keempat menteri tersebut, yang berpotensi menyebabkan PHK besar-besaran di pabrik otomotif truk. Karena impor truk dari China tidak membutuhkan pabrik dan tidak ada ribuan karyawan yang bekerja di dalamnya.
Mobil-mobil impor truk dan dump truk yang diimpor dari China ini langsung dikirim dari China ke daerah-daerah pertambangan besar yang membutuhkan, seperti Morowali, Morowali Utara, Konawe, dan daerah Indonesia Timur lainnya. Kebijakan impor ugal-ugalan dari para menteri ini, yaitu Menko Perekonomian, Menaker, Menteri Perindustrian, dan khususnya Menteri Perdagangan melalui Permendag Nomor 8 Tahun 2023, membahayakan industri nasional dan mengancam PHK besar-besaran ratusan ribu orang buruh.
Partai Buruh dan KSPI memohon dengan tegas kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan impor ugal-ugalan dan liberalisasi importir di sektor industri tekstil, garmen, sepatu, elektronik elektrik, dan otomotif truk serta dump truk yang akan mematikan industri nasional dan menyebabkan ancaman PHK besar-besaran. Bila keempat menteri tersebut tidak sanggup membangun industri nasional dan melindungi buruh dari ancaman PHK besar-besaran, maka sebaiknya diganti dan di-reshuffle sebelum ratusan ribu buruh benar-benar mengalami PHK akibat pabrik yang ada di Indonesia relokasi kembali ke negara asalnya atau negara lainnya.
“Partai Buruh dan KSPI akan menggelar aksi besar-besaran di seluruh wilayah Indonesia sebelum memasuki bulan Ramadhan untuk meminta pemerintah melindungi buruh dari ancaman PHK besar-besaran dan membangun industri nasional yang kuat,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa