KedaiPena.com – Pengentasan stunting merupakan PR besar Indonesia. Tercatat angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dari angka 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Dan pada tahun 2024, ditargetkan penurunan stunting menjadi 14 persen.
Rektor Universitas MH Thamrin (UMHT), Daeng Mohammad Faqih menyatakan cara paling tepat untuk menangani stunting adalah dengan melakukan pemantauan dan pencegahan dini.
“Kalau bicara tentang SDM untuk melakukan penanganan stunting, Indonesia ini sudah banyak yang kompeten. Tinggal bagaimana pemerintah bisa melakukan intensifikasi program pemantauan stunting ini,” kata Daeng Faqih dalam acara temu media di Kampus A UMHT Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Ia menjelaskan pemantauan ini perlu dilakukan jauh sebelum dari masa kehamilan.
“Pemantauan itu dilakukan sejak pasangan itu memutuskan untuk memiliki anak. Dipantau, apakah si ibu mengalami anemia atau tidak. Karena ibu yang anemia, akan membuka potensi terjadinya anak stunting,” ujarnya.
Wakil Rektor I UMHT, Siti Jumhati menjelaskan pencegahan stunting bisa dilakukan dengan berbagai langkah.
“Saat kehamilan, ada ketentuan untuk melakukan minimal pemeriksaan hamil 6 kali, hingga masa kelahiran. Saat pemeriksaan itu, kita akan melakukan pemantauan, bagaimana nutrisi janin, perkembangan janin di dalam rahim ibunya,” kata Siti.
Setelah lahir, yang dilakukan adalah melakukan pemantauan selama 1.000 hari pertama.
“Jadi semua dilakukan sejak awal, agar bisa dipastikan, anak yang lahir tidak akan terkena stunting,” ucapnya.
Di UMHT sendiri, lanjutnya, dalam rangka membantu program pemerintah dalam pengentasan stunting, telah dilakukan beberapa inovasi.
“Secara reguler, kami melakukan penyuluhan ke masyarakat. Ini dilakukan bersama, dosen dan mahasiswa, melalui program bakti masyarakat,” kata Siti.
Dari prodi Gizi, UMHT melakukan terobosan dengan melakukan penelitian untuk menu tambahan bagi anak paska ASI.
“Di prodi Elektromedik, kami juga mengembangkan teknologi untuk mendeteksi stunting. Salah satunya, juga sudah kami ikutkan di Expo, yaitu alat digital untuk mengukur fundus uretri,” tuturnya.
Saat ini Universitas MH Thamrin memiliki 4 Fakultas yaitu Fakultas Kesehatan, Fakultas Komputer, Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Pilihan 19 Program Studi saat ini membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2024/2025, detail lebih lanjut di register.thamrin.ac.id.
“Universitas MH Thamrin senantiasa berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai wawasan luas, bertanggungjawab serta mempunyai kredibilitas yang tinggi sesuai bidang ilmu yang dipelajarinya dan mampu menjawab tantangan diera globalisasi dengan menyediakan tenaga yang berkualitas,” tutup Siti.
Laporan: Ranny Supusepa