KedaiPena.Com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melarang transgender berdinas di militer dalam kapasitas apapun.
Pengumuman tersebut disampaikannya melalui akun Twitter, Rabu (26/07), setelah berkonsultasi dengan para jenderal dan ahli militer.
“…Pemerintah Amerika Serikat tidak akan menerima atau mengizinkan orang-orang transgender untuk berdinas dalam kapasitas apapun di militer AS,” kicaunya.
Adapun alasan pelarangan tersebut terkait biaya medis yang besar dan gangguan yang bisa disebabkan transgender.
Trump menambahkan, militer Amerika harus fokus dan tegas demi meraih kemenangan.
Kebijakan tersebut belum akan dikeluarkan, lantaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) AS bakal mengeluarkan panduan dahulu dalam waktu dekat.
Ditarsir ada 2.450 personel militer transgender dari total 1,2 juta anggota aktif. Namun, menurut perhitungan aktivis, angkanya lebih tinggi.
Pro dan kontra
Sementara, kelompok pendukung LGBT di Amerika (GLAAD) menyebut kebijakan Trump sebagai ‘serangan langsung’ terhadap LGBT di AS.
Karena larangan ini, aktor dan pegiat kesetaraan, George Takei, bahkan menyebut Trump ‘sangat kejam’.
Sedangkan direktur lembaga kajian tentang gender dan seksualitas di militer, Aaron Belkin, menyebut, “Kebijakan itu akan memaksa transgender yang berdinas di militer untuk hidup sebagai gay dan lesbian.”
Kritik tajam juga dilontarkan mantan Menteri Pertahanan Presiden Barack Obama, Ash Carter. Menurutnya, seseorang diterima sebagai prajurit karena kemampuan militernya, bukan faktor-faktor lain.
“Sudah ada orang-orang transgender di militer dan mereka mampu dan bertugas dengan sangat baik,” tegasnya.
Namun, sejumlah politisi Republik mendukung kebijakan Trump, seperti anggota Kongres Vicky Hartzler, mendorong semua transgender yang aktif berdinas dipecat dengan hormat.