KedaiPena.Com – Analis politik dari Casablanca Working Group, Radhar Tribaskoro merespons analisis Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor soal migrasi pemilih Jokowi ke Prabowo.
Dalam analisisnya Firman mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf turun merujuk survei Litbang Kompas terbaru. Tren penurunan disebut karena migrasi pemilih yang tak puas mengenai isu kesejahteraan seperti lapangan kerja, daya beli. Faktor lain adalah perubahan citra Prabowo dan sosok Sandiaga Uno.
“Elektabilitas Jokowi tergerus juga karena adanya kebangkitan emak-emak yang dimotivasi oleh kekhawatiran akan masa depan anak-anak mereka. Selain itu karena keberadaan Prabowo dengan profil sebagai alternatif yang sempurna bagi Jokowi dan karena ada kekuatan pergerakan yang menghendaki perubahan,” ujar Radhar dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, ditulis Kamis (27/3/2019).
Menurutnya, saat ini rakyat telah dikecewakan oleh kuatnya pengaruh neoliberalisme dalam kabinet, dan kepemimpinan Jokowi di Indonesia menjadi titik lemah stabilitas di kawasan.
Radhar memaparkan, mengenai gejala konflik internal bukan penyebab dari turunnya elektabilitas, melainkan akibatnya. Dengan semakin banyaknya rakyat yang kecewa terhadap Jokowi, Radhar menyarankan adalah pergantian kepemimpinan nasional.
Dengan adanya pergantian kepemimpinan nasional maka kekecewaan rakyat terhadap pengelolaan negara selama ini bisa terobati.
“Bagi saya sendiri solusinya adalah pergantian kepemimpinan nasional. Secara konstitusional tentunya. Dengan demikian Pemilu yang akan digelar 17 April 2019 adalah ultimate solution dari kekecewaan itu,” paparnya.
Laporan: Muhammad Lutfi