KedaiPena.com – Tren penurunan harga batubara dinyatakan akan mempengaruhi Indonesia. Walaupun belum dapat dipastikan arah fluktuasi batubara ini, seharusnya Indonesia sudah mempersiapkan langkah antisipasi.
Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menyatakan dengan turunnya harga batubara artinya akan memperkecil kontribusi batubara pada surplus perdagangan.
“Bahkan akhir dari bonanza harga batubara bisa berdampak ke defisit perdagangan tahun depan. Kalau pemerintah terus andalkan batubara, bahaya karena semakin pendek rentang naik turunnya harga batubara di pasar internasional,” kata Bhima, Kamis (4/11/2022).
Ia menyampaikan tren menurunnya harga batubara ini juga akan mempengaruhi kinerja perbankan Indonesia.
“Kemarin saat krisis energi, Eropa pakai batubara sebagai emergency. Setelah agak reda krisis energi ya pakai EBT kedepannya. Nah problemnya, banyak bank di Indonesia yang mendanai batubara, jadi siap-siap risiko NPL naik,” ungkapnya.
Bhima menyebutkan pemerintah harus mengambil langkah antisipasi terkait tren penurunan batubara ini.
“Harusnya didorong ekspor manufaktur yang bernilai tambah, kemudian ekspor jasa digital, dan transisi energi. Bicara soal transisi energi, peluang penciptaan lapangan kerja nya akan melebihi industri batubara,” ungkapnya lagi.
Dan ia meminta perbankan juga mengambil langkah antisipasi agar mengurangi risiko NPL.
“Bank harus mulai mengurangi kucuran kredit ke batubara, makin cepat makin baik untuk tekan risiko ke depan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa