KedaiPena.Com – Pendidikan matematika, sebagai salah satu pilar penting dalam sistem pendidikan nasional, memegang peranan krusial dalam mengembangkan kapasitas intelektual dan kemampuan analitis warga Indonesia.
Menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang teknologi serta inovasi, Indonesia penting untuk mengambil langkah besar dengan mengadopsi pendekatan baru dalam pendidikan matematika, berlandaskan pada pembelajaran dan temuan dari Kongres Internasional Pendidikan Matematika (ICME) ke-15 yang berlangsung di Sydney, tanggal 7 hingga 14 Juli 2024.
Dengan partisipasi aktif sekitar 40 peneliti atau akademisi Indonesia (termasuk 28 delegasi Indonesia yang mendapatkan Dana Solidaritas, jumlah tertinggi dalam sejarah), konferensi ini menandai momen penting dalam strategi pendidikan matematika di Indonesia.
ICME 15 tidak hanya merupakan ajang pertemuan antar lebih 2.500 pendidik dan peneliti dari sekitar 100 negara, tetapi juga sebagai forum strategis untuk memetakan masa depan pendidikan matematika di Indonesia melalui adopsi praktik global dan inovasi pedagogis.
Konferensi tersebut menekankan pentingnya matematika untuk mengatasi masalah nyata antara lain efek perubahan iklim, matematika untuk sustainabilitas, matematika untuk membangun keadilan, integrasi teknologi dalam pendidikan, peningkatan keterampilan pemecahan masalah, dan relevansi pendidikan yang sesuai dengan konteks budaya masing-masing.
Strategi yang dibahas di ICME 15 mencakup penerapan metode pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan lokal, distribusi sumber daya yang berkeadilan, dan pengembangan kurikulum yang mencerminkan keragaman budaya para pebelajar.
Professor Kim Beswick, ICME-15 Convenor, Chair of the The International Program Committee menyatakan bahwa tujuan mereka berkumpul adalah menjadikan ICME-15 sebagai acara inklusif, tempat di mana para penggiat pendidikan matematika dan statistika dapat berkumpul dan berinteraksi dengan kolega dari berbagai penjuru dunia untuk membangun warisan berkelanjutan di bidang pendidikan matematika baik di tingkat lokal, regional, maupun global.
Sementara itu, Associate Professor Sitti Maesuri Patahuddin, Duta Besar ICME 15 untuk Indonesia mengatakan, partisipasi di ICME 15 bukan hanya sebagai penerima ilmu, tetapi juga sebagai kontributor aktif yang membawa wawasan unik dari Indonesia kepada masyarakat pendidikan matematika global.
Hal ini memperkuat posisi Indonesia tidak hanya sebagai penerima manfaat dari diskusi global, tetapi sebagai pemain penting dalam reformasi pendidikan matematika di dunia.
Keberhasilan di ICME 15 merupakan langkah awal dalam perjalanan panjang untuk merevolusi pendidikan matematika di Indonesia.
Dalam mengimplementasikan wawasan dari konferensi, para peneliti pendidikan matematika Indonesia selayaknya berkomitmen untuk mengembangkan pendekatan yang holistik dan inklusif, menargetkan peningkatan kualitas pendidikan di semua level, dari perkotaan hingga daerah terpencil.
Professor Rahmah Johar, Ketua Pusat Penelitian Matematika Realistik di Universitas Syah Kuala menyerukan kepada semua peserta dari Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan sebesar-besarnya dan berpartisipasi aktif dalam konferensi spesial ini.
Pertemuan antara peneliti Indonesia dilaksanakan dua kali selama 7 hari konferensi ini, yaitu saat istirahat makan siang, untuk membangun jaringan dan mendiskusikan potensi kolaborasi penelitian dalam upaya peningkatan kualitas riset pendidikan matematika Indonesia.
Dalam kesempatan ini, para peserta Indonesia juga menandaskan pentingnya dukungan pemerintah bagi para peneliti Indonesia untuk hadir dalam konferensi internasional yang berkualitas.
Ini akan membangun budaya penelitian Internasional yang selanjutnya akan berkontribusi pada kualitas pembelajaran siswa Indonesia and mengangkat prestasi siswa Indonesia yang selama ini dikenal terbelakang di tes matematika Internasional International Mathematics and Science Study (IIMSS) and the Programme for International Student Assessment (PISA).
Dua kandidat PhD University of Canberra, Putrawangsa dan Kamirsyah Wahyu bekerja sama dengan Sitti Patahuddin sedang menyiapkan buku ICME berjudul “Collaborative Visions: Our Journey at ICME-15 for the Future of Indonesian Mathematics Education”, yang akan memuat rangkuman materi presentasi dari peneliti Indonesia dan kesan-pesan dari mengikuti konferensi pendidikan matematika terbesar di dunia ini.
Laporan: Ranny Supusepa