KedaiPena.Com- Puluhan anak-anak dan perempuan tercatat meninggal dunia akibat tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang,Sabtu, (1/10/2022), malam. Kerusuhan itu terjadi seusai laga yang mempertemukan Arema FC dengan Persebaya Surabaya Sabtu malam.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, jika tragedi kerusuhan yang terjadi stadion Kanjuruhan,Malang sangat memilukan lantaran terdapat korban anak-anak dan perempuan.
Sarah begitu ia disapa menyoroti penggunaan gas air mata oleh aparat penegak hukum atau APH dalam penanganan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut. Sarah mengatakan jika apa yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam hal kepolisian sangat berlebihan.
“Mengingat juga ada perempuan dan anak-anak yang ikut hadir, menjadi tanda tanya apakah mereka diberikan pelatihan dan penyuluhan penggunaannya yang baik dan benar,” kata Sarah, Selasa,(4/10/2022).
Keponakan dari Menhan Prabowo Subianto ini menegaskan, bahwa APH seharusnya dapat hadir memastikan semua aman, bukan justru memperburuk masalah dengan kelalaian berskala internasional.
“APH harus bertanggung jawab penuh atas nyawa yang terenggut di tragedi ini. Seharusnya mereka yang tahu lebih baik dari ini,” tegas Aktivis perempuan dan anak ini.
Selain APH, Ketua Umum Tidar ini juga menyoroti, kesalahan dan kelalaian penyelenggara dalam pertandingan yang berujung kekalahan bagi Arema FC. Sarah mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi bukan karena bentrokan antara suporter.
“Bahwa jumlah penonton melebihi kapasitas tempat lalu sudah menjadi permasalahan keselamatan. Bayangkan jika terjadi kebakaran dan ruang pintu terbatas. Batasan ruang itu ada untuk unsur keselamatan juga. Tapi ini tidak dihimbau. Ini kesalahan penyelenggara,” pungkas Sarah.
Diketahui, berdasarkan data sementara korban insiden Kanjuruhan yang didapatkan dari Posko Postmortem Crisis Center Pemerintah Kabupaten Malang pada Selasa (4/10) Pukul 02.00 WIB, total korban meninggal dunia sebanyak 133 orang.
Dari data sementara terdapat 42 orang korban perempuan yang meninggal dunia dan laki-laki 91 orang, dan di antaranya 37 orang anak dengan rentang usia 3-17 tahun, serta korban belum teridentifikasi usianya sebanyak 18 orang.
Laporan: Tim Kedai Pena