KedaiPena.Com – Kebijakan Kementan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada era Menteri Amran berbuah manis. Soalnya, menjadi satu-satunya kementerian yang meraih dua penghargaan TOP IT 2017 sekaligus.
Kementan menerima penghargaan kategori TOP IT Implementasi on Ministry dan TOP IT Leadership 2017 dari Majalah Itech bersama asosiasi TIK serta didukung Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) di Jakarta, Selasa (31/10).
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan, Suwandi yang menerima penghargaan menyatakan, reward tersebut disabet tak lepas dari komitmen membangun satu data dan peta dengan menerbitkan regulasi, membangun infrastruktur besar-besaran, peningkatan kapasitas SDM, perancangan program TIK, pengorganisasian, eksekusi, dan evaluasi.
Dengan begitu, pengelolaan pembangunan pertanian sudah menerapkan IT dan pertanian digital mendukung dan mempercepat pencapaian target swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
Beberapa terobosan yang telah dilakukan Kementan meningkatkan TIK lainnya adalah sejak tahun 2016 meningkatkan infrastruktur TIK dengan kapasitas dan kecepatan tiga kali lipat dibanding 2015 sekaligus dengan penguatan hardware, software, dan brainware.
“Alhasil, di tahun 2015 sistem manajemen man, money, and material masih berdiri sendiri dan parsial diubah menjadi terintegrasi mulai tahun 2016. Contohnya, melalui e-Personal, semua data kepegawaian, absensi, kinerja pegawai, keuangan, aset, persuratan, tersimpan secara terpadu dan terintegrasi. Setiap pegawai dapat mengakses web dengan sistem Single Sign On (SSO),” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kedaipena.com, Rabu (1/11).
Plt Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan itu menambahkan, implementasi TIK yang tak kalah menarik ialah bisa mengetahui jumlah luas tanam dan luas panen padi, jagung, cabai, dan bawang merah seluruh Indonesia. Sehingga, apabila hari ini petani di suatu kecamatan tanam padi, sorenya sudah terlaporkan di Jakarta. Pun demikian soal setiap saat jumlah sapi yang di inseminasi buatan (IB) di semua daerah.
“Khusus untuk monitor fase pertanaman padi seluruh Indonesia, dilakukan dengan menggunakan teknologi satelit Lapan wilayah, di mana ada tanam dan panen beserta titik koordinatnya bisa termonitor,” ungkap Suwandi.
Terobosan Kementan bidang TIK pun terlihat dari pengembangan pemasaran komoditas pangan pokok secara online. Harga produk pertanian terpantau pergerakannya tiap saat. “Bahkan, memonitor pemberitaan tentang pertanian pun telah dilakukan secara online, baik media elektronik maupun cetak,” paparnya.