KedaiPena.Com – DPD Partai NasDem Kota Serang satu komando dengan keputusan DPP NasDem terkait persoalan penundaan Pemilu 2024 yang terus bergulir pasca diusulkan oleh tiga Ketum Parpol Pemerintahan Jokowi. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memastikan jika partainya menolak usulan penundaan pemilu dan memilih taat konstitusi.
“Kita tegak lurus dengan apa yang disampaikan oleh pusat, apalagi ketum kami sudah bicara bahwa kita harus taat konstitusi. Artinya kita tetap menghargai ada wacana tersebut, tapi NasDem kota Serang itu sejalan dengan sikap DPP,” ucap Ketua DPD Partai NasDem Kota Serang, Roni Alfanto, Sabtu (5/3/2022).
Menurutnya, saat ini pihaknya lebih fokus pada persiapan verifikasi agenda Pemilu yang telah ditetapkan oleh KPU dan pemerintah pusat. Hal itu, baik verifikasi secara faktual maupun administrasi.
“Pada prinsipnya kami lebih fokus mempersiapkan hal itu, kan tahapan pemilu sudah ditentukan dan pemilu sudah dibuat berdasarkan keputusan pemerintah dan penyelenggara Pemilu dan itu ada keterlibatan partai politik, kita berpedoman dengan itu apa yang sudah di putusakan,” katanya.
Selain itu, ia menyampaikan, isu penundaan Pemilu tersebut akan menghabiskan energi yang luar biasa serta menjadi perhatian dan pikiran semua pihak. Hal ini lantaran jika ingin menunda Pemilu, maka diperlukan merubah konstitusi dan hal itu tidak mudah dilakukan.
“Sayang saja energi bangsa ini di habiskan untuk hal seperti itu, nanti di masyarakat akan terjadi kegaduhan politik, kalau bisa hindari itu,” jelasnya.
Ia juga menilai, jika situasi politik menjadi gaduh tentunya akan menghambatnya pertumbuhan ekonomi. Ia menegaskan, akan lebih baik saat ini semua pihak dapat fokus bagaimana menyelesaikan permasalahan yang terjadi akibat dampak pandemi Covid-19.
“Saya sarankan kita fokus kepada pemulihan ekonomi, isu itu saya khawatirkan energi bangsa ini habis dengan pro kontra. Menurut saya kurang produktif lah,” imbuhnya.
Namun, kata Roni, dirinya menghargai usulan tersebut, karena hal itu merupakan iklim demokrasi yang membolehkan siapa saja untuk berpendapat.
Akan tetapi, ia mempertanyakan, apakah bangsa ini sudah siap untuk merubah konstitusi yang sangat sensitif bagi masyarakat.
“Sah-sah saja jika orang berpendapat bigitu, syaratnya konstitusi dirubah dulu tapi apakah bisa sampai kesana itu pertanyaan besar, jangan jangan kita sudah berkonflik di lapangan tapi malah tidak tercapai kan menghabiskan energi saja,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi