KedaiPena.Com- Rencana pemberian uang uang tebusan sebesar Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua bisa berdampak buruk bagi negara.
Pasalnya, rencana itu dikhawatirkan akan mengulangi cara-cara serupa untuk memperoleh keuntungan yang menandakan bangsa Indonesia tunduk kepada aksi kriminalitas KKB.
Demikian hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan saat menanggapi permintaan KKB Papua soal uang tebusan Rp 5 miliar untuk pembebasan pilot Susi air Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak bulan Febuari 2023.
Syarief Hasan menerangkan, ketimbang memberikan uang tebusan, lebih baik pemerintah melakukan operasi pembebasan dengan
mengerahkan lebih banyak anggota TNI.
“Dalam sejarah, kehebatan TNI, ini sudah teruji. Diera Pak SBY misalnya, TNI berhasil membebaskan 20 orang sandera ABK Kapal MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia. Jadi untuk membebaskan pilot Susi Air, inipun TNI pasti bisa,” kata Syarief Hasan, Minggu,(9/7/2023).
Dalam kesempatan itu, Syarief Hasan juga menuturkan, bahwa pemerintah tidak boleh kalah apalagi tunduk terhadap keinginan KKB soal uang tebusan sebesar Rp 5 miliar. Pemerintah, juga tidak perlu memberikan tebusan sebagaimana tuntutan KKB.
“Seperti rencana yang akan dilakukan Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri untuk membebaskan pilot Susi air,” pungkas Syarief Hasan.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, ini mengajak masyarakat menyambut pelaksanaan pemilu 14 Februari 2024 dengan riang gembira. Masyarakat juga harus terlibat aktif dalam pemilu, baik pileg maupun pilpres.
“Pilihlah para calon yang sudah dikenal integritasnya. Sukur-sukur mampu membantu masyarakat memperoleh kebutuhannya. Baik kebutuhan pokok maupun lainnya. Dan jangan memilih pemimpin hanya karena uangnya semata,” ungkapnya.
Syarief Hasan meminta masyarakat saling menjaga keamanan dan ketentraman selama pemilu. Masing masing mengedepankan sikap saling toleran, hormat menghormati. Jangan sampai, karena beda pilihan menyebabkan perpecahan.
“Setelah pemilu semua kembali seperti sediakala. Kalah menang harus didukung secara bersama-sama,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena