KedaiPena.Com – Polemik rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Rencana kenaikan harga BBM subsidi ini mencul lantaran negara membutuhkan tambahan anggaran Rp 198 triliun jika tidak menaikkan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar.
Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin meminta, pemerintah dapat mencari solusi terbaik terkait dengan urusan BBM ini. Didi mengusulkan, pemerintah dapat mencari solusi dengan mengalihkan subsidi disektor lain selain BBM.
“Misalnya selama ini subsidi buat orang miskin, kita bukan hanya bicara BBM saja, misalnya BLT, bantuan sosial dan sebagainya apakah sudah berjalan dengan tepat sasaran. Kalau orang kaya, orang mampu wajar membayar lebih mahal, tapi kalangan bawah jangan lupa mereka, apakah negara memikirkan mereka,” ujar Didi sapaanya, Sabtu,(27/8/2022).
Didi menengaskan, negara harus hadir terkait permasalahan BBM ini. Didi pun menyinggung pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sidang tahunan 2022 yang membanggakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah resesi global.
“Negara harus hadir. Apalagi Pak Jokowi sempat bangga sekali di tengah resesi di dunia, pertumbuhan Indonesia lebih baik dari negara lain, ini pidato kenegaaran 16 Agustus kemarin,” beber Didi.
Didi berharap, pemerintah tidak menyerah dalam mencari solusi terkait BBM ini. Didi meminta pemerintah tidak memilih opsi untuk menaikkan harga BBM subsidi di tengah ekonomi masyarakat sulit.
“Kami Demokrat bukan partai yang hanya menyudutkan pemerintah. Intinya bagaimana tidak naik. Yang sulitnya ketika diarahkan misalnya Bansos. Masyarakat- masyarakat yang tidak mampu selama ini, bansosnya tidak tepat sasaran. ada dugaan dipolitisasi. Kita tidak boleh melihatnya dari partai mana, golongan mana, yang utama itu, siapapun rakyat miskin dari manapun ia harus dibantu,” pungkas Didi.
Laporan: Tim Kedai Pena