KedaiPena.Com – Puluhan ribu buruh yang tersebar di 16 kabupaten dan kota di Jawa Barat atau Jabar akan serentak melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM, Kamis,(15/9/2022).
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Jawa Barat, Suparno mengatakan, jika 16 kabupaten dan kota antara lain ialah Cianjur, Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Bekasi, Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta.
Tidak hanya itu, kata, kabupaten dan kota lain yang melakukan unjuk rasa antara lain ialah Subang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Garut, Bandung, Cimahi, dan Bandung Barat.
Ia menjelaskan, adapun tujuan aksi adalah di kantor Bupati atau Walikota. Para buruh mendesak Kepala Daerah untuk membuat surat penolakan kenaikan harga BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI.
“Kami meminta setiap kepala daerah membuat rekomendasi yang ditujukan kepada Presiden dan DPR RI, agar membatalkan kenaikan harga BBM. Supaya pemerintah pusat juga tahu, jika kebijakannya telah menyengsarakan rakyat di daerah,” kata Suparno dalam keterangan tertulis.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Jawa Barat ini menambahkan, selain persoalan BBM, pihaknya juga meminta agar omnibus law UU Cipta Kerja dibatalkan.
“Selain itu, kami mendesak agar upah minimum 2023 naik antara 10 hingga 13 persen,” lanjutnya.
Sebagai catatan, kata dia, kenaikan upah sebesar itu dengan asumsi tidak ada kenaikan harga BBM. Jika harga BBM tidak diturunkan, maka pihaknya bakal menuntut upah lebih besar lagi
Sementara itu, Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan, aksi-aksi seperti yang dilakukan di Jawa Barat ini akan terus berlangsung dan kecenderungannya semakin menguat.
Terjadi di berbagai daerah. Karena, memang, penderitaan rakyat akibat dampak dari omnibus law ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM sudah sedemikian nyata.
“Sudahlah selama tiga tahun berturut-turut upah buruh tidak mengalami kenaikan, banyak perusahaan melakukan PHK, terlebih saat pandemi kemarin; sekarang malah dihantam dengan kenaikan harga BBM,” ujarnya.
“Kebijakan ini menyakiti hati kaum buruh dan tidak memiliki empati terhadap rakyat kecil” tegasnya.
Pada prinsipnya, sikap Partai Buruh adalah pro terhadap subsidi dan jaminan sosial. Oleh karena itu, setiap upaya untuk mengurangi atau menghapus subsidi pasti akan dilawan oleh kaum buruh.
Laporan: Tim Kedai Pena