Artikel ini ditulis oleh Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPNVJ.
Kebijakan pemangkasan anggaran negara atau efisiensi yang kontroversi kemarin ternyata belum usai. Hasil efisiensi anggaran tersebut ternyata akan digunakan untuk modal awal Danantara, investasi pemerintah jangka panjang. Ini merupakan tindakan yang sangat keliru dan berdampak sangat buruk bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan publik.
Modal Awal Danantara Dari Efisiensi Anggaran Sangat Berisko Bagi Rakyat Harus Ditolak
Pemotongan anggaran tersebut seharusnya digunakan untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang sedang dialami masyarakat, bukan malah dikunci dalam investasi jangka panjang yang tidak memberikan dampak langsung.
Dalam kondisi ekonomi yang sedang berjuang untuk bangkit, keputusan ini hanya akan memperparah kesulitan rakyat dan memperlambat pemulihan ekonomi.
Pemerintah seharusnya memahami bahwa hasil efisiensi anggaran bukanlah dana yang bisa disimpan begitu saja tanpa memikirkan kebutuhan mendesak rakyat.
Saat ini, jutaan orang masih berjuang dengan daya beli yang melemah, biaya hidup yang meningkat, serta keterbatasan akses terhadap layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan.
Alih-alih menyimpan dana dalam bentuk investasi yang baru akan terlihat manfaatnya dalam jangka panjang, lebih baik dana tersebut digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dengan meningkatkan daya beli masyarakat melalui berbagai program yang berdampak langsung.
Dampak Negatif pada Pertumbuhan Ekonomi
Pengalokasian dana sebesar Rp326 triliun atau USD 20 Miliar ke Danantara tanpa strategi mitigasi akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi.
Dalam jangka pendek, pengurangan belanja negara yang signifikan akan mengurangi peredaran uang di masyarakat. Akibatnya, konsumsi rumah tangga yang merupakan motor utama pertumbuhan ekonomi nasional akan mengalami penurunan. Padahal, konsumsi masyarakat menyumbang lebih dari 50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Jika dana ini disalurkan langsung ke sektor-sektor yang bersinggungan dengan masyarakat, seperti subsidi energi, bantuan sosial, atau insentif usaha kecil dan menengah, dampaknya akan lebih terasa dalam waktu cepat.
Uang yang beredar akan menciptakan efek pengganda (multiplier effect) yang langsung menggerakkan roda ekonomi. Sebaliknya, jika uang ini hanya dialokasikan ke investasi jangka panjang melalui Danantara, manfaatnya baru akan terasa bertahun-tahun kemudian, sementara ekonomi saat ini dibiarkan stagnan atau bahkan mengalami perlambatan.
Smart Spending: Mengutamakan Kesejahteraan Rakyat
Kebijakan anggaran negara seharusnya mencerminkan smart spending, yaitu pengeluaran yang memberikan dampak maksimal dalam waktu sesingkat mungkin.
Setiap rupiah yang dihemat dari efisiensi anggaran harusnya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan dikunci dalam bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya masih belum pasti. Negara ini membutuhkan stimulus yang dapat langsung memperbaiki kondisi masyarakat.

Misalnya, program penciptaan lapangan pekerjaan, investasi subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat serta peningkatan layanan kesehatan adalah lebih penting dibelanjakan di jangka pendek. Dengan begitu, rakyat yang kesulitan bisa segera mendapatkan bantuan, konsumsi akan meningkat, dan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.
Sebaliknya, mengalihkan dana sebesar itu untuk modal awal Danantara adalah bentuk ketidakmampuan pemerintah memahami kesulitan rakyat serta kurangnya pemahaman tentang pentingnya kebijakan ekonomi yang efektif dan efisien.
Bahaya Ketergantungan pada Investasi Jangka Panjang
Memang benar bahwa investasi jangka panjang dapat memberikan manfaat di masa depan. Namun, jika kebijakan ini diambil dengan mengorbankan kebutuhan ekonomi saat ini, maka yang terjadi adalah stagnasi ekonomi yang bisa berdampak lebih buruk.
Mengandalkan investasi jangka panjang tanpa memperkuat pondasi ekonomi domestik terlebih dahulu adalah kebijakan yang penuh risiko. Tanpa daya beli yang kuat, tanpa konsumsi yang sehat, tanpa perputaran uang yang baik, investasi jangka panjang tidak akan berjalan optimal.
Malah, ada risiko bahwa dana yang dikunci di Danantara tidak dapat memberikan hasil yang optimal karena lingkungan ekonomi yang sudah melemah lebih dulu.
Pemerintah seharusnya tidak hanya fokus pada membangun investasi, tetapi juga memperkuat daya beli masyarakat. Jika masyarakat memiliki daya beli yang kuat, maka ekonomi akan bergerak lebih cepat dan investasi yang masuk pun akan lebih mudah berkembang.
Sayangnya, kebijakan ini justru mengabaikan aspek tersebut dan lebih memilih untuk mengalihkan dana dalam jumlah besar ke Danantara tanpa strategi yang jelas untuk menjaga keseimbangan antara investasi dan konsumsi.
Salah Strategi yang Harus Diperbaiki
Kebijakan pemangkasan anggaran dan pengalihan sebagian besar hasil efisiensinya ke Danantara adalah bentuk kesalahan strategi yang bisa berdampak buruk pada perekonomian nasional. Alih-alih mempercepat pertumbuhan ekonomi, kebijakan ini justru berpotensi memperlambatnya dengan mengurangi daya beli masyarakat dan membatasi perputaran uang dalam ekonomi.
Pemerintah harus segera melakukan koreksi atas kebijakan ini dengan menyeimbangkan antara investasi jangka panjang dan kebutuhan mendesak rakyat. Dana sebesar Rp300an triliun seharusnya dialokasikan sebagian untuk program-program yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat dalam waktu cepat.
Dengan cara ini, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, kesejahteraan masyarakat meningkat, dan investasi jangka panjang tetap bisa berjalan tanpa mengorbankan kebutuhan ekonomi saat ini.
Jika pemerintah terus memaksakan kebijakan ini tanpa mempertimbangkan dampak langsungnya, maka bukan tidak mungkin ekonomi akan mengalami kontraksi yang lebih dalam. Publik tidak bisa menunggu bertahun-tahun untuk merasakan manfaat investasi. Mereka butuh solusi sekarang. Dan langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa setiap rupiah dari hasil efisiensi anggaran digunakan dengan cara yang paling efektif dan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Dan langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa setiap rupiah dari hasil efisiensi anggaran digunakan dengan cara yang paling efektif dan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan rakyat. Tolak Pemangkasan Anggaran untuk Danantara!
[***]