KedaiPena.com – Menjelang Pilkada Serentak 2024, salah satu lokasi persaingan yang disorot adalah perebutan kursi Gubernur Sulawesi Utara.
Direktur P3S, Jerry Massie menyatakan sosok calon gubernur Sulawesi Utara, harus lah seseorang yang mampu menyelesaikan kompleksitas persoalan yang ada di Sulut.
“Pertumbuhan ekonomi kita mentok di kisaran 5 persen. Harapannya, Gubernur Sulut mendatang harus concern bisa memacu economic growth agar bisa di kisaran 6 hingga 7 persen,” kata Jerry, Selasa (7/5/2024).
Ia juga menyebutkan, hal lainnya yangbharus diperhatikan oleh calon Gubernur Sulut adalah tingkat inflasi Sulut, yang masuk dalam kelompok provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi.
Menurut BPS, inflasi bulanan Sulut masuk 4 provinsi tertinggi, yakni sebesar 1,07 persen (mtm), yang diikuti oleh Papua Tengah dengan 1,01 persen (mtm), dan Banten 0,98 persen (mtm).
“Dan perlu juga meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga melebihi 7,5 persen, mengingat orang Sulut dikenal memiliki otak encer,” ungkapnya.
Jerry menyebutkan ada berapa tokoh nasional yang diperkirakan akan turun gunung pada kontestasi Gubernur Sulut. Yakni, Mayjen TNI (Purn) Wanti Mamahit, Irjen Pol (Purn) Carlo Tewu, Maxi Rondonuwu, sampai mantan Jamintel Jan Maringka. Ia meyakini, empat nama yang disebut lebih dahulu, akan menjadi pesaing kuat Steven Kandouw dan Elly Lasut.
“Ini menarik. Pasalnya tokoh-tokoh nasional ini punya seabrek pengalaman yang mumpuni. Sebut saja Maxi Rondonuwu, putra Langowan yang melanglang buana di Depertemen Kesehatan RI. Dan kini duduk sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,” ungkapnya lagi.
Ia menyebutkan Maxi Rondonuwu, punya peluang cukup besar, karena salah satu anak emas mantan Gubernur Sulut Alm Sinyo Harry Sarundajang ini pernah menjadi Direktur RS Prof Kandouw dan juga pernah menjadi Kadis Kesehatan.
“Saya amati Maxi Rondonuwu figur yang bersahaja dan dekat dengan siapa saja. Ramah dan friendly menjadi karakternya. Masalah penyakit tidak usah ditanyakan lagi, beliau tahu persis mengatasi penyakit bahkan sampai stunting sekalipun. Memang menarik mengikuti sepak terjang beliau. Bukan itu saja, Maxi merupakan pembicara mewakili Indonesia diberbagai event seminar kesehatan internasional, pernah di Eropah dan Amerika Serikat (AS),” kata Jerry lebih lanjut.
Sementara, mantan Direskrimum Mabes Polri Irjen Pol (Purn) Carlo Tewu pernah menjabat sebagai Plt Gubernur Sulbar.
“Jadi soal mengatur pemerintahan beliau sudah punya kemampuan. Ditambah lagi pernah duduk sebagai Deputi di Kemenkopolhukam sampai duduk sebagai Deputi Hukum di Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir. Menurut saya, Carlo Tewu punya kemampuan manajerial yang kuat. Duduk disejumlah departemen akan menjadi modal kuat baginya untuk bertarung di Pilgub. Belum lagi CT pernah menjadi Kapolda Sulut, dan ini menjadi nilai tambah baginya,” urainya.
Calon lainnya, adalah tokoh yang terkenal di kalangan Kawanua Pusat, yakni Jan Samuel Maringka, dengan jargon yang kini menggema adalah JSM (Jadikan Sulut Maju) menjadi senjatanya untuk melangkah.
“Soal penegakan hukum mantan Kajati Sulsel/Sulbar ini bukan kalang-kaleng. Ada banyak konsep dan pemikirannya terkait memajukan Sulut sudah ada dibenaknya. Apalagi Jan Maringka menjadi orang pertama Sulut yang duduk sebagai Jaksa Agung Muda (Jamintel) atau kalau di kepolisian setara bintang 3,” urainya lagi.
Mantan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Wanti Mamahit, lanjutnya, pun patut diperhitungkan. Karena cukup akrab dengan Prabowo.
“Itu terlihat di kampanye Prabowo di Langowan, Mayjen TNI (Purn) Wanti Mamahit sempat mendampingi, selain ada Jenderal TNI (Purn) Wiranto sampai mantan menteri Theo Sambuaga. Wanti pun tercatat sempat masuk Timses Prabowo-Gibran,” kata Jerry.
Jerry menyebutkan tokoh-tokoh nasional punya kepedulian membangun Sulut untuk menjadi terdepan di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Pasifik.
“Sulut sangat dikenal lantaran sempat melahirkan sejumlah tokoh nasional baik itu teknokrat, diplomat, birokrat sampai ekonom, seperti AA Maramis, DR GSSJ Sam Ratulangi Gubernur Sulawesi pertama, diplomat ulung LN Palar, Arnold Mononutu, Wolter Monginsidi. Bukan hanya itu, di kabinet Soekarno ada sekitar 10 menteri asal Kawanua. Dengan hadirnya tokoh-tokoh nasional ini akan menjadi magnet politik tersendiri dan akan membuat pertatungan semakin kompetitif,” tuturnya.
Ia menyatakan sosok yang akan menduduki kursi nomor satu Sulut adalah sosok yang mendorong pendidikan gratis, biaya kuliah murah dan tak KKN. Dan menghindari politik dinasti, seperti dilakukan mendiang Gubernur Alm Sinyo Harry Sarundajang.
“Selain itu, masyarakat akan menyukai dan memilih pemimpin yang mampu mengangkat harga komoditas unggulan Sulut, diantaranya cengkih, kelapa, pala, padi, kopra sampai ikan tuna. Yang paling utama mampu mengangkat sektor ekonomi UMKM dan Makro ekonomi,” tuturnya lagi.
Ditambah, sosok itu akan semakin dipilih jika mampu membawa Bank Sulut berdiri sendiri tanpa merger dengan Gorontalo dan menjadikan Universitas Sam Ratulangi menjadi top 10 perguruan tinggi Indonesia. Bahkan LAKIP juga harus menjadi yang terbaik.
“Jadi tinggal pubik Sulut menilai dan memilih siapa yang layak menjadi orang nomor satu Sulut,” pungkas Pengamat Politik berdarah Manado ini.
Laporan: Ranny Supusepa