KedaiPena.Com – Pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melalui Kepala Pelaksana Tugas Adison mengatakan bahwa budidaya cacing sonari memerlukan biaya dan teknologi yang tinggi. Hal itu pun direspon negatif oleh tokoh masyarakat di sekitar TNGGP, Ariel.
Menurut Ariel, pernyataan yang disampaikan oleh Adison menunjukan bahwa pihak Balai Besar TNGGP memang tidak mempunyai niat untuk membudidayakan cacing sonari.
“Mereka tuh tidak mau capek sedikit, maunya instan. Padahal dana mereka besar kok, untuk penelitian dan pengembangan potensi sumber daya kehutanan,” papar Ariel kepada KedaiPena.Com, Kamis (17/5).
“Hal itu berbanding terbalik kalau untuk pembangunan fisik, mereka cepat tuh. Karena bisa tender dengan kontraktor,” sambung Ariel.
Padahal, kata Ariel, budidaya cacing sonari akan sangat banyak memberikan dampak positif baik untuk masyarakat sekitar serta kelestarian kawasan TNGGP.
“Dampaknya pasti positif mereka tidak lagi ambil di hutan dan mereka bisa menjual dengan label kehutanan. Karena banyak sekali orang yang mencari cacing tersebut buat obat karena mengandung asam amino tinggi,” pungkas Ariel.
Laporan: Muhammad Hafidh