KedaiPena.Com – Kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memiliki tiga prinsip konservasi, yakni perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan. Dalam menerjemahkan hal tersebut, TNGC mengedepankan konsep ekologi, ekonomi, dan sosial budaya.
Demikian hal itu disampaikan oleh Kepala Balai TNGC, Teguh Setiawan dalam kegiatan Road Show Buku Jelajah Ujung Kulon yang diselenggarakan oleh KedaiPena.Com, belum lama ini.
“Kita ingin dengan tiga model pengelolaan ini dapat mewujudkan konsep ekologi, yang mendukung kehidupan masyarakat sehingga seimbang dan menunjang di bidang ekonomi masyarakat sekitar,” ucap Teguh, begitu dirinya disapa, ditulis Selasa (26/4/2022).
Ia mengatakan pengelolaan ekologi di TNGC dilakukan untuk mengelola potensi lantai hutan dengan tajuk, ditambah dengan potensi tajuknya, juga dengan program mikrobakteri yang bermanfaat.
“Kita bekerjasama dengan kampus untuk melakukan pengujian dan alhamdulillah menghasilkan yang baik. Selain itu, kita juga ada program adopsi pohon dengan kelompok masyarakat,” katanya.
Menurutnya, konsep pengelolaan ekologi dengan pemanfaatan wisata alam bersifatnya edukatif bersama masyarakat, dimana program tersebut sudah dilaksanakan bersama-sama masyarakat.
“Kita juga punya mitra-mitra yang lain untuk mengelola ekologi dan untuk ekonominya saya sampaikan begini menyerahkan atau memberikan pengelolaan ekonominya 100 persen untuk masyarakat, seperti jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai, itu semuanya dikelola oleh masyarakat. Jadi petugas kita sifatnya koordinir monitoring,” imbuhnya.
Sementara untuk sosial budaya, ujar Teguh, di TNGC telah melakukan penanam dan mendorong agar mengaktifkan kearifan lokal alat-alat musik tradisional.
“Kita juga terus mendorong untuk mengaktifkan kearifan lokal alat-alat musik tradisional itu adalah gambaran singkat yang sudah dilakukan oleh TNGC dan masyarakat sekitar,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi