KedaiPena.Com – Tim Nasional Kampanye (TKN), Jokowi-Ma’ruf Amin menilai rencana usulan pembentukan pansus kecurangan pemilu di DPR yang digagas oleh politikus Gerindra, Fadli Zon menunjukkan kepanikan dan keputusasaan.
“Orang panik memang begitu. Nggak nalar dan asbun,” kata Juru Bicara TKN, Irma Suryani Chaniago, Jumat (26/4/19).
Anggota Komisi IX DPR ini menyarankan, sebaiknya semua proses pemilu. Jika ada dugaan pelanggaran, penanganannya dipercayakan sepenuhnya kepada Bawaslu. Sebab, Bawaslu adalah lembaga yang diamanatkan undang-undang.
Irma juga meminta Fadli Zon tidak membuat keadaan menjadi runyam. Irma mengaku paham, alasan Fadli Zon mewacanakan pembentukan Pansus itu, karena mencari panggung.
“Fadli nggak asik, asbun dan cenderung genit dalam politik. Cari panggung mulu. Kebelet jadi menteri akhirnya terjebak dalam deklarasi-deklarasi etok-etok’an,” tandasnya.
Irma juga menambahkan bahwa gagasan Wakil Ketua DPR itu menunjukkan ketidaktahanan alias kebelet ingin menjadi seorang menteri. Akibatnya, menurut Irma, pernyataan-pernyaatan Fadli pun kerap tidak rasional.
“(Fadli Zon) kebelet jadi menteri,” ujar Irma.
Tak hanya wacana pembentukan Pansus kecurangan Pemilu, Irma juga menyindir kubu 02, yang seolah jabatan kepala negara dianggap sebuah permainan. Dimana berkali-kali melakukan deklarasi klaim kemenangan.
Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan siapa yang ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mewacanakan pembentukan Pansus DPR buat mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2019.
Waketum Gerindra ini bahkan menuding, kecurangan pada Pemilu 2019 ini tampak terstruktur, sistematis, masif, dan brutal dari mulai pra-pelaksanaan, pelaksanaan dan pasca-pelaksanaan pemilu.
“(Pansus) bisa menjadi sebuah alat investigasi dan bisa menelusuri kelemahan dari sistem, prosedur dan sebagainya. Sehingga kita bisa mengevaluasi agar tidak ada lagi pemilu seperti sekarang ini,” kata Fadli, Selasa kemarin.
Meski DPR periode 2014-2019 sudah memasuki masa akhir, Fadli menegaskan, dirinya tetap akan mengusulkan dibentukan pansus DPR kepada fraksi lainnya pada saat pertemuan nanti setelah masa reses.
“Kalau misalnya teman-teman (DPR) itu menyetujui, akan bagus untuk evaluasi ke depan. Sebuah pansus tentang kecurangan pemilu,” kata Fadli.
Laporan: Muhammad Hafidh