KedaiPena.Com – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) Ma’ruf Amin Abdul Karding merespon pernyataan Presiden PKS Sohibul Iman yang memperbolehkan calegnya unyuk melakukan kampanye negatif.
Dalam pandangannya, lanjut Karding, bahwa yang seharusnya dijual dalam pilpres dan pileg adalah satu, bagaimana kita menyampaikan track record atau rekam jejak dari paslon positif.
“Itu penting agar orang tahu apa sesungguhnya apa yang menjadi watak dasar, apa sesungguhnya yang menjadi prinsip hidup orang dan sangat dibutuhkan dalam memimpin,†ujar Karding kepada wartawan, Senin (15/10/2018).
Kedua, imbuh Karding, ialah program apa yang akan disampaikan di depan, harapan-harapan apa yang ingin disampaikan di depan. Optimisme apa yang akan disampaikan di depan.
“Ketiga kerja apa, prestasi apa yang telah dicapai. Jadi dalam konteks ini tentu akan lebih ideal, lebih baik kalau dalam kampanye itu kita menonjolkan harapan, optimisme, program, solusi bagi bangsa,†tutur Karding.
Karding menambahkan, dalam konteks kampanye negatif, itu sebenarnya dibolehkan. Sepanjang memang kampanye itu dilakukan dengan data dan fakta. Namun menurut Karding jangan fokus ke sana. Karena pilpres ini tujuannya adalah membangun kebersamaan, membangun solidaritas. Pilpres dan pileg juga bertujuan untuk membangun demokrasi yang sehat, menjaga stabilitas keamanan, menjaga jangan sampai gaduh.
“Sehingga kampanye negatif bisa kita lakukan dalam rangka betul-betul mengetahui tentang jejak rekam. Tetapi tidak mendominasi seluruh kampanye kita selama 6 bulan ke depan. Yang baik mendominasi kampanye kita ini agar memberi pendidikan, agar pilpres kita berkualitas adalah kampanye positif,†tegas Karding.
“Sementara yang tidak boleh adalah black campaign artinya kampanye dengan hoax, fitnah, tanpa data, merusak persatuan dan sebagainya,†pungkas Karding.
Laporan: Muhammad Hafidh