KedaiPena.Com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, menyesalkan pernyataan Wakil ketua DPR Fahri Hamzah melalui akun twitternya.
Saat itu Fahri dalam twiternya mencuit, “Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela”. Kicauan itu diunggah Selasa (24/1) pukul 4.14 WIB.
Menurut Irma, sebagai wakil rakyat, seharusnya Fahri dapat melindungi orang yang diwakilinya dan juga menghormati mereka para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selaku pahlawan devisa bagi negara.
“Ada banyak kata yang dapat digunakan seperti “pekerja Rumah tangga”, “asisten rumah tangga”. Kenapa harus gunakan kata yang kurang enak didengar dan berkonotasi merendahkan,” kata Irma kepada KedaiPena.Com, Senin (30/1).
“Saya juga sangat peduli dengan para TKI kita. Tapi apa kita bisa sediakan lapangan kerja untuk mereka?. Kita sama-sama tahu bahwa lapangan pekerjaan di dalam negeri sangat sempit,” lanjut Irma.
Anggota Komisi IX DPR ini juga mengatakan, dari pada mengomentari hal yang tak berguna, lebih baik memfokuskan pada pembuatan Undang-undang Ketenagakerjaan Migran serta memperbaiki regulasi dan kebijakan.
“Lebih baik memberi sanksi yang tegas pada semua yang terlibat pengurusan TKI, baik dari pemerintah maupun pihak swasta yang melanggar. Itu kuncinya,” jelas Irma.
Dan, lanjut Irma, jika ingin TKI, baik yang didalam maupun yang di luar negeri bagus, sebaiknya pemerintah dapat memperbaiki balai-balai latihan kerja. Ini dilakukan agar skill TKI mampu bersaing di pasar bebas.
Karena, lebih dari Rp150 triliun devisa negara dihasilkan oleh TKI. Jika 20% saja disisihkan untuk anggaran meningkatkan kualitas TKI, sudah diperoleh Rp30 triliun
“Sekali lagi saya tegaskan TKI bukan pengemis. Mereka sama dengan saya yang bekerja sebagai wakil rakyat. Karena saya juga masih menerima gaji, jadi saya bukan majikan. Dan apa salahnya jika kita sebut mereka dengan pekerja rumah tangga serta pekerja migran, bukan babu,” tegas Irma.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa