KedaiPena.Com – Besok, (Kamis, 23/6), Komjen Tito Karnavian akan mengikuti ‘fit and proper test’ di DPR sebelum dilantik sebagai Kapolri. Dan ‘fit dan proper test’ atas Tito ini terlalu cepat dan terkesan terburu-buru.
“DPR seperti belum punya info apa-apa tentang Tito. Hal ini ini, membuat ‘fit and proper test’ DPR hanya sebuah prosedur yang harus dilewati, bukan sebuah acara kegiatan yang serius banget,” kata Uchok Sky Khadafi,  Direktur Centre Budget Analysis (CBA) dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, Rabu (22/6).
‘Fit dan proper test’ DPR hanya stempel DPR, agar Tito Karnavian cepat dilantik. Padahal, sebelum ‘fit and proper test’ kepada Tito, DPR memerlukan verifikasi dan investigasi data dan dokumen Tito.
“Tapi saat ini, data dan dokumen yang diharapkan DPR dari KPK dan PPATK seperti abal-abal yang menyatakan bahwa Tito sejak 2004-2014 hanya memiliki 14 rekening di bank swsta. Hal itu dianggap tidak mencurigakan, biasa-biasa saja,” ungkap dia.
Pernyataan kedua lembaga ini sangat mencurigakan dan prematur. Â Maka untuk itu, sambung Uchok, CBA meminta kepada anggota Dewan untuk kritis dan mengejar motif Tito untuk miliki puluhan rekening.
“Seorang polisi yang jujur dan bersih, cukup punya satu rekening saja sudah lebih dari cukup. Apalagi Tito punya sosok yang berlatarbelakang reserse atau intel. Artinya antara sosok pribadi seorang intel dengan miliki puluhan rekening, sama-sama sebuah misterius yang janggal banget,” tandas eks aktivis PMII ini.
(Prw)