KedaiPena.Com – Dalam rangka mendukung percepatan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pariwisata, Kementerian Pariwisata menfasilitasi Sertifikasi Kompetensi dan Pelatihan Asesor Kompetensi (Workplace Assesmen/WPA).
Pelatihan ini dilakukan kali ini dilakukan di Hotel Horison Bekasi pada tanggal 5-10 April 2018.
Acara dibuka oleh Wisnu Bawa Tarunajaya, selaku Asdep Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kepariwisataan.
Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyiapkan SDM Pariwisata di Indonesia agar berkualitas kompetensinya dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Pelatihan ini dilakukan agar SDM pariwisata siap mendukung target pemerintah mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2019.
Ia berpesan agar seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan antusias, sungguh-sungguh dan yang tidak kalah penting untuk memegang teguh salah satu prinsip sertifikasi kompetensi kerja yaitu ‘acceptable’.
“Artinya bahwa jika dalam proses pelatihan ada sesuatu yang mengganjal dan memberatkan, terima dengan lapang dadang, tidak usah protes dan jalani proses belajarnya dengan senang hati,” ujar dia.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 48 peserta dari berbagai industri yaitu industri wisata petualangan, ekowisata, industri spa, industri tour leader dan industri perhotelan. Industri wisata petualangan menyumbang peserta terbanyak yaitu sebanyak 28 orang.
Pelatihan yang diselenggarakan selama 4 hari untuk pembekalan dan 2 hari untuk ujian ini, diikuti dengan sangat baik oleh seluruh peserta. Walaupun harus bersusah payah dengan proses pemberkasan tugas yang menumpuk, namun dengan semangat pantang menyerah dan saling kerjasama, seluruh proses pelatihan dapat diikuti dengan baik oleh seluruh peserta.
Tercatat, 42 peserta berhasil dinyatakan lulus kompeten pada hari pertama ujian 9 April 2018 dan 6 peserta terakhir dengan perjuangan yang tidak kenal menyerah berhasil menyelesaikan ujian di hari kedua serta dinyatakan lulus kompetensi.
Rahman Mukhlis, salah satu peserta WPA 2018 mengatakan, dengan bertambahnya jumlah asesor, berarti semakin siap juga untuk terus meningkatkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi para pemandu wisata petualangan di Indonesia.
“Hal ini tentu juga menambah gairah baru bagi perkembangan industri wisata petualangan di Indonesia agar terus lebih berkembang dan bersaing dengan industri lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional,” tandas Sekretaris Umum APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia) ini.
Laporan: Ricki Sismawan