KedaiPena.Com – Tingkat kekerasan seksual terhadap anak meningkat di kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hal itu dikarenakan, dalam kurun waktu sebulan telah terjadi enam tindakan kekerasan seksual terhadap anak di Kota Tangsel. Jika terus terjadi, maka dalam satu tahun bisa terjadi 72 kasus kekerasan seksual.
Banyak kalangan pun beranggapan meningkatnya tindakan kekerasan seksual terhadap anak di Tangerang Selatan, disebabkan karena saat ini kota tersebut telah di dominasi oleh keberadaan para pengembang.
Anggota Komisi Perempuan dan Anak DPR RI, Sodik Mudjahid mengatakan, apa yang terjadi di Tangsel telah menandakan sebuah contoh perencanaan kota yang tidak terpadu, karena hanya memikirkan pengembangan fisik dan ekonomi.
“Tidak ada perencanaan sektor lain termasuk keamanan anak-anak,” jelas Sodik saat diwawancara oleh KedaiPena.Com melalui pesan singkat, Senin (22/5).
Sodik pun mengatakan, seharusnya dalam hal ini Pemerintah Kota bersama aktivis anak serta aparat keamanan dapat membuat solusi.
“Tingkatkan kepedulian dan kemanan lingkungan untuk kekerasan anak, seperti yang dilakukan pada keamanan, curanmor dan narkoba. Di RT, RW, apartemen, sekolah dan lainnya,” jelas dia.
“Lalu ingkatkan edukasi dan pengetahuan tentang kekerasan anak kepada orang tua, anak dan masyarakat. Lalu berikan sanksi maksimum bagi pelaku kekerasaan kepada anak,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh