KedaiPena.Com – Untuk memenuhi janji terhadap nelayan Tegal dan Pantura Jawa, menyangkut masalah yang dihadapi, begawan ekonomi DR. Rizal Ramli menemui Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pujiastuti di rumah dinasnya, Jakarta, Sabtu (6/1/2017).
“Berbagai keluhan nelayan di Pantura telah disampaikan. Jalan keluar untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan pemilik kapal dibahas,” kata Rizal memulai pembicaraan.
Terutama, agar ribuan kapal diatas 30 DWT diberikan izin tangkap di daerah gemuk laut Natuna, karena lebih dekat dengan pasar seperti Singapura, Hongkong, Taiwan dan sebagainya.
“Kapasitas tangkap sustainable di Natuna akan naik dari 16 ke 90an persen, nelayan dan kapal asal Pantura akan lebih makmur. Sehingga di Pantura Jawa, tinggal kapal-kapal di bawah 30DWT bisa menangkap ikan lebih banyak, tidak perlu lagi bersaing dgn kapal di atas 60DWT,” sambung Rizal.
Hal ini pun sesuai dengan saran RR pada waktu jadi Menko Maritim tahun 2017. Dan sekarang sedang dibangun perkampungan nelayan dan pasar lelang ikan besar di Natuna.
Menurut RR, Jika solusi itu dilaksanakan, kehadiran ratusan ribu nelayan di Natuna, sementara atau migrasi, akan memperkuat existensi dan kedaulatan NKRI di kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara.
Eks Menko Ekuin era Presiden Gus Dur mengendus adanya upaya kalangan elit dan oligarki untuk kembali ke rezim lama, yaitu kembali memberikan izin kepada kapal asing untuk mencuri ikan di laut Indonesia, termasuk tekanan dan lobi untuk memecat Susi Pudjiastuti.
“Ini harus dilawan,” serunya.
Menteri Susi pun dengan bersemangat, sangat setuju dengan saran tersebut. Hal ini akan dilakukan agar nelayan dan pengusaha kapal ikan Pantura bisa hidup lebih makmur, sekaligus menjaga sustainability laut Pantura.
Laporan: Muhammad Hafidh