KedaiPena.Com – Tindak kejahatan terorisme dan narkoba makin canggih dalam perkembangan ke depan. Apalagi kedua kejahatan ini sekarang disokong kemajuan teknologi informasi. Akibatnya terjadi perkawinan dalam kejahatan.
Demikian dikatakan oleh,Rektor Perbanas Institute Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo di sela-sela diskusi bertajuk “Perkawinan Terorisme dengan Cyber,†Kamis (26/7)
“Di luar negeri saat ini berkembang mata uang Bit Coin. Alat transaksi ini tak bisa dilacak melalui situs-situs biasa, sehingga punya tingkat keamananan yang cukup tinggi,†kata Marsudi
Selain itu, lanjut Marsudi, biasanya ‘dark web’ ini digunakan oleh para penjahat untuk melakukan transaksi narkoba dan terorisme.
Karena transaksinya tidak bisa dilacak melalui google atau perangkat lainnya. Jadi memang situs dark web berbahaya, karena masyarakat biasa bisa mengakses.
“Makanya tindakan blokir tidak efektif, karena tidak ada fungsinya juga. Intinya ini tergantung dari mentalitas dan pendidikan masyarakat,†tambahnya.
Perkembangan situs web gelap (dark web), tegas Marsudi, sangat cepat. Sehingga sangat mengkhawatirkan.
“Karena menjadi pilihan baru bagi para teroris untuk melakukan aksinya setelah pemerintah memblokir situs web Telegram,” beber dia
“Dulu susah untuk masuk ke dark web, tapi sekarang gampang masuknya dan ini banyak digunakan jaringan teroris,†sambung dia.
Bahkan Marsudi mengatakan untuk membuat pasport dengan berbagai kewarganegaraan bisa dilakukan dengan dark web tersebut sehingga membuat pihak keimigrasian kesulitan untuk menghadapinya.
Tidak hanya itu, Marsudi menjelaskan konten web gelap itu tidak saja berisi cara perakitan dan pembuatan bom, tapi juga berisi tayangan video berupa tutorial soal radikalisasi.
“Bahkan melalui web tersebut, juga bisa dilakukan transaksi dengan menggunakan bitcoin, atau nilai tukar yang tidak bisa terlacak secara fisik sehingga aparat keamanan kewalahan untuk memberantasnya,” tandas Marsudi.
Laporan: Muhammad Hafidh