KedaiPena.Com –Â Tim Seleksi calon Anggota Komisi Pemilihan Umum diminta untuk fokus menilai kompetensi para calon berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
“Hal-hal yang sekiranya tidak relevan dengan pemenuhan syarat calon anggota penyelenggara pemilu sebaiknya tidak dijadikan sebagai dasar untuk meloloskan atau tidak meloloskan calon,” ujar Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin di Jakarta, Rabu (25/1).
Hal tersebut, lanjut dia, penting diingatkan sebab dalam proses seleksi terdapat sejumlah hal yang agak janggal diajukan oleh Tim Seleksi kepada calon penyelenggara Pemilu.
Pertama, terkait dengan materi soal yang diberikan kepada peserta. Pada saat dilakukan tes tertulis, ada informasi calon diberikan pertanyaan yang dinilai tidak relevan diajukan untuk mengukur kapasitas calon.
Misal, ada pertanyaan yang terkait dengan letak Indonesia secara geografis dengan koordinat lintang utara, lintang selatan, lintang barat, dan seterusnya.
“Soal-soal yang demikian tentu tidak relevan diajukan kepada calon sebab materi tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan tugas-tugas penyelenggara pemilu,” ujar pemerhati pemilu tersebut.
Yang diminta oleh undang-undang untuk diuji oleh Tim Seleksi kepada para calon adalah terkait dengan pengetahuan dan keahlian di bidang penyelenggaraan dan pengawasan pemilu, bukan penguasaan tentang ilmu geografi.
Hal yang kedua adalah terkait dengan materi yang diajukan oleh Tim Seleksi pada saat wawancara.
“Saya melihat ada pertanyaan yang tidak memiliki relevansi, apalagi urgensi untuk ditanyakan kepada calon penyelenggara pemilu. Contoh, ada pertanyaan terkait rekam jejak salah satu calon yang disebut pernah aktif pada salah satu ormas keagamaan, yaitu FPI. Ini maksudnya apa sampai Tim Seleksi merasa perlu menanyakan hal itu secara khusus kepada calon? Apa relevansinya klarifikasi yang diminta dengan pemenuhan syarat calon Anggota KPU dan Bawaslu? Apa ada larangan calon Anggota KPU dan Bawaslu tidak boleh berasal dari ormas tertentu? Ini saya kira penting untuk dijelaskan oleh Tim Seleksi agar tidak menimbulkan kebingungan,” ujar pengamat politik tersebut.