KedaiPena.Com – Beredar sebuah pesan di sejumlah whatsapps group yang menyebut bahwa nomor Telegram Ketua Tim MK Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto tidak lagi menerima laporan data dan video kecurangan pemilu.
Ketua tim MK Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto memastikan bahwa pesan tersebut tidak benar. Bambang pun merasa digembosi dengan keberadaan pesan berantai tersebut.
“Ini pengggembosan terhadap tim kami, karena ternyata banyak beredar pesan dari orang-orang yang mengaku Tim MK Prabowo-Sandi yang menyatakan agar laporan data dan video dialihkan ke nomor mereka. Ketika kami cek, ternyata orang tersebut bukan dari tim kami,” kata pria yang akrab dipanggil BW, Minggu (9/6/2019).
Meski demikian, BW mengaku bersyukur lantaran saat ini masyarakat di daerah tampaknya sudah cerdas lantaran mengecek langsung ke tim MK Prabowo-Sandi sebelum mengirimkan ke nomor orang-orang yang mengaku tim BW.
“Ini yang membuat sebagian masyarakat ragu-ragu dan memilih untuk tidak meneruskan informasi penting sebagai bahan bukti ke MK,” kata BW.
BW pun menghimbau agar masyarakat berhati-hati bila ada orang yang mengatasnamakan tim MK Prabowo Sandi untuk mengambil bukti-bukti yang ada di masyarakat, akan tetapi justru informasi tersebut tidak diteruskan kepada dirinya.
“Saya tidak pernah mengintruksikan kepada orang lain agar informasi kecurangan pilpres dialihkan ke nomor telegram lain,” tegas BW.
Lebih jauh BW menyatakan, bila ada pihak-pihak yang mengaku tim MK, agar mengkonfirmasi ke nomor khusus tersebut.
“Saat ini tim MK Prabowo-Sandi sudah mempunyai nomor telegram khusus untuk menerima laporan masyarakat. Nomor tersebut adalah +6287783078352,” ungkap BW.
Diketahui, dalam pesan yang beredar di beberapa grup WA tersebut, seseorang mengaku bernama Heri menyebut bahwa data dan video kecurangan dapat dikirimkan ke dirinya. Hal itu lantaran banyaknya telegram dan sms yang masuk ke Ketua tim MK Prabowo-Sandi Bambang Widjoyanto.
“Saya kebetulan tim pengumpul data untuk gugatan di MK,” pesan senada juga beredar dari seseorang yang bernama Deden, yang mengaku sebagai mantan KPU.
Laporan:Muhammad Hafid