KedaiPena.Com – Tim Human – Orangutan Conflict Rescue Unit (HOCRU), Yayasan Orangutan Sumatra Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dalam minggu ini kembali melakukan misi evakuasi orangutan yang terisolasi dalam tiga hari berturut-turut.
Founding Director YOSL-OIC, Panut Hadisiswoyo mengatakan, evakuasi yang dilakukan pada tanggal 11 – 13 Juli itu sekaligus pelepasan (release) orangutan di wilayah Propinsi Aceh. Dimana pada Tanggal 11 Juli, tim Hocru merespon informasi yang diterima masyarakat setempat sehari sebelumnya, tentang keberadaan induk dan bayi orangutan sebuah perkebunan kelapa sawit di Desa Kampung Batu, Bakongan, Aceh Selatan.
“Setelah evakuasi dan release selesai dilakukan, dihari yang sama tim kembali menerima informasi akan keberadaan 3 individu orangutan di Dusun Kermal, Desa Tenggulun, Aceh Tamiang. Dan rencana evakuasi segera dijalankan keesokan harinya yakni pada 13 Juli 2017 dengan tetap bekerjasama dengan pihak KSDA Aceh, BBTNGL dan juga masyarakat lokal,†ujar Panut melalui rilis yang dikirimnya, Minggu (16/7).
Melalui proses pencarian yang tidak mudah, sambungnya, akhirnya tim HOCRU berhasil menemukan 2 individu orangutan terisolasi di perkebunan karet milik warga setempat. Panut pun mengatakan, dari pemeriksaan fisik oleh dokter hewan OIC, Ricko Jaya, diketahui kedua individu itu adalah induk yang diperkirakan berusia 30 tahun, dan anaknya berkelamin jantan diperkirakan berumur 1 tahun.
“Mata kiri induk orangutan buta, dan terdapat 3 peluru di mukanya. Secara keseluruhan kondisi fisik kedua individu orangutan dalam keadaan sehat dan releasepada hari itu juga ke wilayah Hutan Leuser,†kata Panut.
Kemudian lagi, tambah Panut, masih dalam perjalanan kembali ke Medan, tim kembali menerima informasi orangutan terisolasi di perkebunan karet milik warga dusun Pancasila, desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Informasi tersebut didapat tim HOCRU dari tim Wildife Conservation Society (WCS).
“Diduga orangutan ini telah lama terisolir di tempat ini, mengingat sarang yang berumur cukup lama. Kita kemudian berkoordinasi dengan tim WCS, yang kemudian kegiatan evakuasi dilakukan pada hari Jumat, tanggal 14 Juli 2017 bekerja sama dengan pihak KSDA Langkat dan BBTNGL serta dibantu oleh masyarakat sekitar,†beber Panut.
Melalui pemeriksaan kesehatan, ungkapnya, orangutan yang diperkirakan berumur 30 tahun tersebut ternyata memiliki setidaknya 20 peluru di sekujur badannya.
“Namun secara keseluruhan, orangutan tersebut dinyatakan dalam keadaan sehat dan dapat langsung di release ke area taman nasional Gunung Leuser,†terangnya.
Laporan: Iam