KedaiPena.Com – Ada tiga tantangan dalam mengelola Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Tiga tantangan tersebut mulai dari tujuan BUMN yang bertolak belakang hingga transparansi di perusahaan plat merah tersebut.
Demikian disampaikan oleh Aktivis ’98 Rama Pratama dalam PHD Corner edisi Mengukur Profesionalistas BUMN, Kamis, (5/8/2021). Diskusi ini bisa segera disimak di akun youtube KedaiPena.Com, sebentar lagi.
“Pertama tujuan yang bertolak belakang antara komersial dan non komersial. Ini sudah di tahun 2003 sudah ada Undang-undang (UU) tentang BUMN disitu sudah jelas untuk mencapai keuntungan itu salah satu dari lima tujuan BUMN yang lainnya. Cuma ini keuntungan ini dibebankan ke korporasi kebayangkan jadi tujuan yang saling bertolak belakang,” kata Rama dalam PHD Corner.
Oleh sebab itu, Rama melanjutkan, perlu dicari solusi terkait hal ini agar nantinya pengelolaan BUMN dapat berjalan dengan fair. Baik dari sisi korporat hingga pemerintahnya.
Tantangan selanjutnya, kata Rama, ialah intervensi dan campur tangani birokrasi dalam mengelolah BUMN. Tantangan ini, lanjut Rama yang juga membahas hal tersebut dalam disertasinya sangatlah kompleks.
“Karena dia (BUMN) didirikan oleh pemerintah sebagai perusahaan negara itu tidak terhindar atas campur birokrasi dan intervensi politik,” tegas Rama.
Sedangkan tantangan ketiga, lanjut Rama, ialah dari sisi transparansi. Rama menegaskan, untuk sisi transparansi sama lemahnya dengan urusan manejerial.
“Rendahnya transparansi sama lemahnya insentif manejerial jadinya birokrat yang mengelola. Nah itu kita akan lihat itu semua akan bisa kita lihat bagaimana kompleksitas bagaimana kita bicara soal bagaimana BUMN,” tandas Rama.
Laporan: Muhammad Lutfi