KedaiPena.Com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku bersedia maju
sebagai capres pada pemilihan Presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Muhaimin merespon lantaran dorongan yang terus berdatangan agar dirinya dapat maju sebagai capres di 2024.
Muhaimin menegaskan, sebagai salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini menyatakan bahwa pada prinsipnya seluruh kader PKB harus siap untuk menata Indonesia kedepan menjadi lebih baik lagi.
“Ini semangat dari keluarga besar, semangat dari para kader. Semangat dari militansi para pengurus, ini wajar sebagai cita-cita yang menangkap silent hope, harapan yang diam dan tumbuh di masyarakat,” katanya, ditulis, Jumat, (29/10/2021).
Karena itu, kata Muhaimin, amanat ini harus dikelola dan dijaga sebaik mungkin sebagai semangat pengabdian untuk bangsa.
“Tentu saja tidak ada satupun kader PKB yang tidak siap untuk Indonesia. Apapun akan kita berikan untuk Indonesia,” papar Muhaimin.
Perihal Pilpres 2024, Muhaimin memberikan tiga hal sebagai syarat utama. Pertama, PKB harus berkomunikasi dengan parpol-parpol kain karena PKB tidak bisa mengusung calon sendiri akibat adanya syarat presidential threshlold (PT) 20%.
“Kedua, kita harus minta restu rakyat langsung apakah rakyat punya dorongan yang kuat, elektabilitas, kita harus memperhatikan itu,” tuturnya.
Poin penting ketiga, menuru Muhaimin, masih ada cukup waktu untuk dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Jadi kepada teman-teman yang semangat 45, bukan hanya semangat yang penting bisa nggak meyakinkan rakyat? Kalau semua yang semangat itu bergerak dan meyakinkan rakyat, oke. Kalau parpol-parpol ada koalisi yang baik karena PKB butuh dua lagi parpol yang bisa mengusung capres,” tuturnya.
Karena itu, saat ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana PKB terus menjajaki proses-proses koalisi.
Ditanya mengenai siapa calon wakil presiden yang akan digandeng untuk maju di Pilpres 2024, Muhaimin menegaskan, bahwa semua itu tergantung pada kesepakatan koalisi parpol untuk mencari cawapres yang tepat dan bisa menang.
“Sebelum sampai 20 persen, kita belum bisa pastikan siapa pendamping. Kita harus yakinkan dulu untuk memenuhi syarat presidential threshold 20 persen,” pungkas Waka DPR ini.
Laporan: Muhammad Lutfi