KedaiPena.Com – Direktur Puspol Indonesia, Ubedillah Badrun menerangkan, makar memerlukan tiga hal. ‎Pertama, jelas dia, haruslah memiliki senjata yang cukup untuk melawan kekuatan militer pro penguasa.  Lalu kedua, memiliki kekuatan finansial besar melebihi kekuatan finansial pro penguasa.
“Dan ketiga, memiliki dukungan yang luas dari faksi militer dan kekuatan politik masyarakat,” ungkap dia kepada KedaiPena.com, Sabtu (26/11).
“Nah, dari tiga hal tersebut, GNPF MUI sebagai penggerak demonstrasi tidak memiliki ketiga syarat tersebut,” lanjut dia.
‎
Selain itu, menurutnya jika ditinjau dari konteks tersebut maka yang paling mungkin melakukan makar adalah kepolisian dan tentara. ‎Karena, memenuhi dua syarat utama untuk melakukan kudeta yaitu senjata dan dukungan faksi militer dan dukungan kekuatan sosial politik.
“Jadi cukup rasional jika ada tesis bahwa kata makar dan aktor politik adalah kata bersayap dari penguasa dan faksi-faksinya yang digunakan untuk meredam demonstrasi,” terang dia.
“Dan sekaligus menguji peluang kepolisian dan tentara untuk melakukan makar atau kudeta,” pungkas Akitvis 98 tersebut.
Laporan: Muhammad Hafidh