KedaiPena.com – Upaya menerapkan Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum yang digagas pemerintah dengan melibatkan lintas kementerian lembaga, dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan memberikan tiga solusi.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan salah satu penyebab tingginya pertumbuhan eceng gondok di tiga waduk yang berada di aliran Sungai Citarum tersebut, adalah limbah budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung (KJA).
Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat tahun 2020, terdapat sekitar 160.000 unit KJA yang disinyalir melebihi daya dukung waduk sebesar 21.000 unit KJA atau hanya 12 persen dari total KJA yang ada saat ini.
“Langkah alternatif yang dapat dilakukan untuk mengendalikan limbah dari kegiatan budidaya di waduk yang berada pada DAS Citarum antara lain pengurangan jumlah unit KJA sesuai dengan daya dukungnya sebagaimana Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 37/2021,” kata Trenggono, melalui keterangan tertulis, Rabu (16/3/2022).
Ia juga menyampaikan bahwa unit KJA eksisting yang dipertahankan harus diubah menjadi KJA yang lebih ramah lingkungan.
“KKP melalui UPT Balai Riset Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Jatiluhur telah mengembangkan KJA ramah lingkungan Sistem Manajemen Air Resirkulasi Terintegrasi, yang diberi nama KJA SMART, dengan mengintegrasikan budidaya ikan dengan tanaman,” ucapnya.
Alternatif ketiga, lanjutnya, yakni moratorium budidaya ikan di KJA selama periode waktu tertentu, lalu dilakukan perbaikan produktivitas perairannya.
“Setelah produktivitas perairan pulih, maka kegiatan budidaya dapat dilakukan kembali dengan penataan yang lebih ramah lingkungan dan pengawasan yang lebih ketat,” tambahnya.
KKP sejauh ini telah memberikan dukungan kegiatan perikanan berkelanjutan di DAS Citarum dan pendampingan bagi masyarakat terdampak untuk alih profesi. Langkah konkret operasional yang telah dilaksanakan antara lain pendampingan teknis budidaya ikan, monitoring dan pemberian bantuan untuk pembudidaya yang beralih profesi, salah satunya bantuan sarana budidaya bioflok.
“Melalui langkah konkret tersebut dan dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dapat turut memperbaiki lingkungan dan produktivitas perairan, sehingga Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum dapat terlaksana sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
Laporan: Natasha