KedaiPena.Com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) segera memanggil kontraktor pengerjaan proyek sheet pile atau tanggul di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang yang jebol beberapa waktu lalu.
Hal itu dikatakan oleh Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup, Yepi Suherman, usai melakukan rapat koordinasi bersama Komisi IV DPRD Kota Tangsel, di kantor DPRD, Selasa, (2/6/2020).
“Tadi kita udah rapat dengan komisi IV terkait mencari solusi untuk penanganan TPA Cipeucang, diambilah tiga kesimpulan rekomendasi,” kata Yepi kepada wartawan.
“Pertama Komisi IV dalam waktu dekat memanggil kita sebagai mitra dinas nanti akan panggil si pelaksana proyek dari mulai kontraktor, pengawas perencana, sama pengawas,” sambung dia.
Yepi mengungkapkan, dalam rapat koordinasi tersebut DPRD juga menyarankan agar DLH Tangsel segera mencari tempat pembuangan sampah sementara lantaran kondisi landfill yang sudah penuh.
“Yang kedua komisi IV akan mendorong segera di TPA itu untuk ada tempat pembuangan sementara dari TPA sekarang, karena kondisi landfill sudah cukup penuh,” ungkapnya.
“Untuk sementara sekarang (yang memungkinkan) dengan Kabupaten Tangerang. (Kawasan) Nambo (belum bisa) kita saat ini sedang menunggu kesiapan pihak Jawa Barat-nya,” lanjut Yepi.
Tidak hanya itu, kata Yepi, pihaknya juga akan meminta agar mempercepat proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tangsel.
“Yang ketiga, kita mendorong tentang pembangunan PLTSa dengan pusat harus segera diprioritaskan untuk Tangsel,” tandasnya.
DLH Tangsel Dipanggil Kejari
Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Aldi Zuhri mengakui Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wismansyah telah dipanggil oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) terkait robohnya sheet pile TPA Cipeucang.
“(DLH Tangsel) dipanggil oleh Kejaksaan. Kalau sekarang kita masih fokus mencari solusi mengangkut sampah yang ada di sungai,” kata Aldi terpisah.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya masih fokus pertanggungjawaban pihak pelaksana pekerjaan sheet pile tersebut, untuk mengeruk seluruh sampah yang ada di sungai.
“Saat ini kita belum ke arah sana (mengusut dugaan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi). Kami masih fokus mencari solusi dan tanggung jawab kontraktor itu,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan