KedaiPena.Com – Asosiasi Pendaki Gunung Indonesia (APGI) mengucapkan rasa berbela sungkawa sebesar-besarnya atas meninggalnya tiga pendaki remaja lelaki asal Indramayu di Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat, akibat hipotermia.
“Saya turut belasungkawa buat keluarga yang ditinggalkan,” ujar Cecilia Vita Landra kepada KedaiPena.Com, Selasa (6/3/2019).
Semula, tiga pendaki tersebut berangkat dari rumahnya masing-masing menuju Gunung Tampomas, pada Sabtu (2/3/2019) pukul 06.00 WIB. Mereka nekat mendaki gunung dengan perlengkapan ala kadarnya.
Bahkan, ketiganya hanya menaiki satu motor dari Indramayu menuju Sumedang. Korban bernama Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13), dan Agip Trisakti (15), warga Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu itu sempat dilarang orang tuanya.
Namun, ketiganya memaksa berangkat ke Gunung Tampomas tanpa restu orang tua. Vita pun menilai bahwa apa yang menimpa ketiga pendaki tersebut terjadi lantaran tidak dibekalinua diri dengan pengetahuan tentang kependakian.
“Mendaki gunung itu sangat bisa dipelajari dengan sederhana. Kasus hipotermia juga masih banyak yang belum tahu betul urutan penanganannya,” tutur Vita.
Ia pun berharap agar masyarakat ataupun pendaki pemula mau untuk belajar atau mencari informasi kondisi gunung yang ingin di daki.
Para pendaki, lanjut Vita, diharapkan juga harus mempersiapkan diri tidak hanya dengan nyali atau kondisi fisik yang bagus.
“Namun, dibutuhkan pula pengetahuan akan perlengkapan yang menunjang pendakian,” tegas Vita.
Ia menerangkan di era kekinian saat ini banyak tempat dan media untuk pendaki pemula belajar soal mendaki gunung.
“Cara buat para pendaki pemula belajar memahami adalah peran serta TN (taman nasional) atau pengelola kaki gunung untuk mengadakan sosialisasi atau penyuluhan. Rasanya hal ini sudah harus dilakukan SOP (standar operasi pendakian) pendaki harusnya sudah bisa disosialisasikan oleh TN,” tandas Vita.
Laporan: Muhammad Hafidh