Artikel ini ditulis oleh Zeng Wei Jian, Pemerhati Politik.
Tiga nama Bacapres. Kekuatan beda. On the far right and ekstrem ke kanan ada Anies Baswedan. Rasis. Ekslusif. Main agama. Mas Ganjar Pranowo representatif Kubu Kiri Moderat. Di tengah adalah Pak Prabowo Subianto. Bukan Komunis. Tapi Nasionalis Tulen. Centre-right. Tidak pula Kapitalistik. Nasionalis Tulen. Scandinavia socalism. Welfare State. Paling paham Geo-politic. Siapa yang terbaik?
Anies Baswedan punya prestasi. Menang 2 ronde lawan minoritas kafir; Ahok. Susah payah. Program Ahok tidak ada yang dilanjutkan. Pencitraan masif. Tidak pernah sidak kantor lurah.
Jebolan Amerika. Kuliah di UGM. Namanya tidak terlalu dikenal di Gerakan 98. Gelap. Kalah jauh dari Andi Arief (SMID), Anas Urbaningrum (HMI), Budiman Sujatmiko (PRD) dan Sangap Surbakti (Forkot).
Oportunis murni. Dulu disebut sebagai Syiah. Satu genk liberal bersama Roki Gerung, Ulil, di bawah orkestrasi Freedom Institute Rizal Malarangeng. Tahun 2014 jadi Timses Jokowi. Hantam Pak Prabowo Subianto. Menang. Jadi Menteri Pendidikan. Kiblat ke JK. Banyak masalah. Akhirnya dipecat di tengah jalan. Jadi Gubernur Jakarta diusung Pak Prabowo Subianto. Jelang Pilpres 2024, Anies Baswedan jadi rival. Susu dibalas air cuka. So acidic indeed.
Mas Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah dua periode. UMP Jawa Tengah cuma 1.9 juta. Kecil banget. Daerah miskin.
Tim cyber Ganjar Pranowo kerja sudah lama. Sekuat Buzzer Radikal Anies Baswedan. Pencitraan trus kerjanya. Banjir, jalan berlubang, kemiskinan dan problem masyarakat lain tidak ada perubahan. Hobinya lari pagi. Mirip Sandiaga Uno. Hanya bawa kamera saat jogging.
Konon didongkrak LBP dan Jokowi. Lalu disabotase Ibu Megawati & Hasto. Gosip beredar ada “Pakta Integritas” yang ditanda-tangani PDI-P dan Ganjar Pranowo. Semuanya ditentukan partai. Gebrakan Anti Timnas U20 Israel mempermalukan Presiden Jokowi di panggung funia. Hobi nonton film blue bikin heboh nusantara.
Pak Prabowo Subianto jenderal perang. Pernah taruh nyawa di medan perang Timor Timur. Demi kedaulatan NKRI. IQ tinggi. Keturunan pejuang . Dua pamannya tewas di tangan Jepang. Orang Banyumas dengan Ibu Manado. Lama tinggal di Hongkong dan Eropa.
Tokoh sentral di belakang kemunculan Jokowi-Ahok. Lalu ditikam. Jadi Rival Pilpres 2019. Kalah. Rekonsiliasi. Masuk Kabinet Jokowi Jilid II. Loyalitas tanpa batas kepada Negara, Bangsa, Rakyat, dan Presiden.
Kenyang difitnah. Satu pun tidak ada yang valid. Pelanggaran HAM Bullshit. Buktinya tidak dipenjara. Jaga rahasia militer sampai mati. Diserang hoax dan fitnah oleh buzzer Anies dan Ganjaris. Instruksi-nya “jangan bales”. Hanya Pak Prabowo Subianto yang tidak punya tim buzzer dan tidak pernah pencitraan. Dia old school. Generasi Baby Boomer. Jadi kaku kalo diminta acting politik.
Tumbal reformasi. Bukan bagian “Old Establishment” yang tumbang. Tidak pula ikut Kubu Reformis yang menang. Akhirnya ke Yordania melatih pasukan. Kembali ke Indonesia jadi pengusaha sukses. Tanpa fasilitas. Bikin Partai. Speed luar biasa. Sekarang Gerindra Partai terbesar nomor dua.
[***]