KedaiPena.Com – Selain memiliki deretan bukit dan curug yang indah, Geopark Ciletuh juga menyimpan keindahan melalui sebuah Pantai Palangpang yang berada di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.
Berbeda dengan pantai pada umumnya, pantai tersebut memberikan pemandangan bukit dengan bebatuan purbanya yang megah serta pesona curug dari kejauhan.
Pantai Palangpang kerap menjadi pilihan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Ciletuh. Umumnya Pantai Palampang dipilih oleh wisatawan setelah mengunjungi curug dan bukit.
Selain menjadi pilihan wisatawan untuk berlibur, Pantai Palangpang sendiri juga menjadi tempat untuk masyarakat untuk mencari nafkah. Tidak hanya dari Desa Ciwaru, banyak juga masyarakat luar desa yang datang untuk mencari nafkah.
Biasanya mereka mencari nafkah dengan menjajakan dagangan. Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat menjadi pilihan masyarakat untuk mencari nafkah di pantai ini.
Yati (47) satu dari sekian banyak masyarakat yang setiap harinya berdagang di pantai yang dikelilingi bukit ini. Yati sendiri setiap harinya berdagang jajanan ringan seperti bakso goreng (basreng) hingga pisang cokelat (piscok).
Bersama sang suami yang berdagang es Cincau, Yati sudah mulai berdagang jajanan ringan di Pantai Palangpang sejak 3 tahun lalu.
Yati sendiri sedianya bukanlah masyarakat asli Desa Ciwaru. Lahir di daerah Pelabuhan Ratu. Di desa Ciwaru Yati hanya mengikuti jejak sang suami yang merupakan warga asli.
“Suami saya yang asli sini. Saya hanya ngikuti suami itu yang jual es cincau pakai motor,” tutur Yati kepada KedaiPena.Com, belum lama ini.
Meski tidak memiliki keuntungan yang melimpah namun perempuan yang memiliki kedua orang anak ini tetap mensyukuri apa yang ia terima.
Penghasilan Yati relatif berubah-ubah setiap harinya. Terkadang malah ramainya pengunjung tidak mempengaruhi pendapatan yang ia terima saat berdagang.
“Iya nih sama mas aja baru penglaris,” ujar Yati ketika bercerita.
Meski tidak memiliki penghasilan tetap namun Yati mengaku bergembira bisa berdagang dan berjualan di Pantai Palampang. Hal tersebut lantaran pungutan biaya yang tidak besar saat berjualan di Palampang.
“Paling ditarikin Rp10 ribu oleh pengelola. Itu juga kalau mereka lihat dagangan kita ramai,” imbuh Yati.
Dengan kondisi yang tidak menentu, Yati mengaku tertarik dengan program BPJS Ketenagakerjaaan yang saat ini mulai mengakomodir para pekerja informal seperti Yati.
Ketertarikan Yati mencuat setelah ia mendengar pemaparan dari tim KedaiPena.Com soal penting mengikuti BPJS Ketenagekerjaan.
“Kalau ada sih boleh,” tutup Yati.
Laporan: Muhammad Hafidh