KedaiPena.Com – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera memberikan pandangannya terkait dengan tidak kompaknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil soal letak posisi ibu kota yang baru.
Mardani begitu ia disapa mengatakan ketidakompakan telah menujukan bahwa presiden Jokowi tidak memiliki sikap yang jelas terkait dengan pemindahan ibu kota tersebut.
“Iya, tidak ada anak buah yang salah. Pimpinan yang baik selalu mengambil tanggung jawab,” ujar Mardani kepada KedaiPena.Com, Jumat, (23/8/2019).
Mardani melanjutkan ketidakjelasan Presiden Jokowi juga terlihat dari lisan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut saat Pidato di DPR.
“Karena sedianya proeses pemindahan ibu kota mesti diikuti dengan naskah resmi diajukan ke legislatif. Pemindahan ibukota domain eksekutif dan legislatif,” tegas politikus PKS ini.
Diketahui Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil, menyebut kalau ibu kota baru Indonesia akan pindah ke Kalimantan Timur. Namun hal tersebut buru-buru dibantah oleh Presiden Jokowi.
Ia mengaku jika pemerintah belum menentukan provinsi yang akan menjadi ibu kota baru karena masih ada kajian yang belum selesai.
Meski begitu, mantan gubernur DKI Jakarta ini enggan menjelaskan lebih detil apa kajian yang belum usai tersebut, lantaran laporannya belum diterimanya.
Sofyan sendiri sudah meralat rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur masih menjadi alternatif. Pasalnya, Bappenas masih melakukan kajian terhadap lokasi calon ibu kota.
“(Kaltim) itu alternatifnya, antara lain. Itu saya koreksi. Salah satu alternatif. Tunggu saja, ada beberapa studi yang dikerjakan Bappenas nanti presiden akan umumkan,” jelasnya di kantor pusat BPK.
Bappenas, lanjutnya, sedang melakukan kajian terhadap lokasi calon ibu kota baru. Namun Sofyan tidak mengetahui pasti apa saja kajian yang dilakukan.
Laporan: Muhammad Hafidh