KedaiPena.Com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang Zainul Majdi menilai, bahwa politik perlu disisipkan dalam pengajian asalkan untuk membentuk kebijakan yang baik.
Demikian disampaikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang Zainul Majdi.
“Kalau politik didefinisikan sebagai ‘policy making’, membangun kebijakan yang baik, saya pikir dalam pengajian-pengajian patut disampaikan tentang pesan keadilan,” kata TGB di sela-sela acara silaturahmi akbar alumni Al-Azhar di Solo, ditulis Rabu (2/5/2018).
TGB melanjutkan, melalui pengajian, ulama diharapkan mampu memberikan pencerahan mengenai politik yang bermoral.
Dengan demikian, tegas dia, pengajian mampu membangun kesadaran masyarakat akan terwujudnya pemerintahan yang adil.
“Misal sektor ekonomi, pendidikan, kemudian membangun kehidupan sosial yang baik, membangun masyarakat yang saling menghormati satu sama lain, itu bagian dari membangun kesadaran,” ujar dia.
TGB pun tak sependapat jika pengajian digunakan untuk politik praktis, dukung-mendukung peserta pemilu. Terlebih jika pesan yang disampaikan memicu perpecahan.
“Kalau di masjid itu sudah pilih si A, pilih si B, pilih partai A, jangan pilih partai B. Sudah menyebut nama, menyebut atribut tertentu, itu sangat tidak tepat,” katanya.
“Tetapi pesan-pesan kebaikan, membangun masyarakat yang, kalau dalam Al Quran ‘baldatun thayyibatun’, menurut saya harus disuarakan, bagian dari membangun Indonesia yang baik,” pungkasnya.
Laporan: Ricki Sismawan