KedaiPena.com – Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai dilantiknya keponakan Prabowo, yakni Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II bakal membuat investor semakin ‘wait and see’.
Karena dengan dilantiknya Thomas Djiwandono, maka belum ketahuan siapa yang akan menjadi Menteri Keuangan dan peluang Sri Mulyani untuk kembali menduduki posisi tersebut semakin kecil.
“Jika bukan SMI, investor akan semakin khawatir pengelolaan keuangan negara ke depan akan seburuk apa. Jadi memang akan ada efek negatif jika benar Thomas yang akan duduk di kursi Menkeu,” kata Nailul, ditulis Sabtu (20/7/2024).
Ia juga menilai hadirnya wakil menteri dua menimbulkan pertanyaan, apakah ada yang belum bisa diurus sehingga harus menambah satu orang lagi dalam posisi wamenkeu.
“Adanya wamenkeu II juga cukup aneh karena apa yang mau diurus hingga ada wamenkeu dua orang. Kalau wamen BUMN jelas dibagi per klaster BUMN. Nah ini yang mau seperti apa?,” ujarnya.
Ia menilai ada unsur politis untuk memasukan anggaran ke APBN 2025 menjadi faktor utamanya. Maka yang terlihat adalah semakin kelihatan tidak ada kata ketemu dalam penganggaran antara pemerintahan sekarang dengan pemerintahan tahun depan.
“Apalagi ada isi makan siang gratis dikurangin biaya per anak hingga setengah dari anggaran awal. Jadi rencana tahun depan sudah amburadul dan penempatan Thomas saya rasa tidak akan cukup menolong secara signifikan,” ujarnya lagi.
Ditambah, lanjut Nailul, pernyataan Thomas yang menyatakan kehadirannya untuk menyelaraskan anggaran dengan program Prabowo.
“Artinya komunikasi antara Kemenkeu dan Tim Transisi tidak baik hingga harus membuat jabatan baru buat keponakan Prabowo tersebut. Padahal tagline-nya keberlanjutan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik keponakan Prabowo Subianto, sekaligus politikus Partai Gerindra Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, di Istana Negara, Kamis (18/7/2024).
Laporan: Ranny Supusepa