KedaiPena.Com – Indonesia International Outdoor Festival (IIOUTFEST) 2019 menyelenggarakan sebuah workshop fotografi dengan tema ‘The Story of Indonesian Light Bender Explorers: Behind The Lens’.
Diselenggarakan di lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, (2/8/2019), Light Bender merupakan rangkaian workshop dengan 3 tema lainya di Outfest 2019.
Agustinus Dwi Cahyo selaku koordinator workshop memaparkan kegiatan ‘Light Bender’ bertujuan untuk menumbuhkan awareness publik bahwa dunia petualangan saat ini tidak akan terlepas dari dunia dokumentasi.
“Terlebih dengan era media sosial dan teknogi saat ini, dokumentasi hadir dengan berbagai macam produk baik itu tulisan, visual, maupun audiovisual,” kata Tinus sapaannya kepada KedaiPena.Com, Rabu, (10/7/2019).
Tidak hanya itu, kata Tinus, workshop ini sendiri juga ditujukan agar sebuah perjalananan yang bersifat heroik atau monumental dapat dikemas dengan dokumentasi yang baik.
“Light Bender menghadirkan para spesialis dokumentasi yang sudah tidak perlu diragukan lagi kompetensi serta karya di bidangnya masing-masing,” papar Tinus.
Tinus menambahkan Light Bender tidak hanya menitikberatkan pada teknis pengambilan gambar yang menarik, namun, juga tentang mengeksekusi ide, mengelola perjalanan atau ekspedisi yang terorganisir
“Sampai aspek finansial dan bagaimana menarik minat para sponsor, akan dibahas dari ragam sudut pandang,” jelas Tinus.
Tinus mengungkapkan Light Bender akan turut mengupas diseminasi produk dokumentasi ke masyarakat luas dengan mempertahankan value dan pesan yang utuh.
“Harapannya, peserta dari kalangan pegiat petualangan, dokumentasi, media, bahkan masyarakat awam nantinya lmendapatkan wawasan baru,” tegas Tinus.
Dengan demikian, Tinus berharap, agar kegiatan workshop Light Bender nantinya dapat diserap secara maksimal oleh para peserta secara nikmat dan hikmat.
Workshop The Story of Indonesian Light Bender Explorers: Behind The Lens‘ akan menghadirkan sejumlah narasumber seperti, Riza Marlon legenda wildlife fotografi yang telah bergelut lebih dari 20 tahun.
Tidak hanya Riza, ada pula Filmaker, Cahyo Alkantana, Fotograger muda, Ranar Pradipto, dan Editor-in-chief National Geographic Indonesia Didi Kasim.
Laporan: Muhammad Lutfi