KedaiPena.com – Diproyeksikan, The Fed masih akan menaikkan suku bunga hingga akhir tahun ini. Mengutip Reuters, The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada November 2022 dan 50 basis poin pada Desember 2022 untuk melawan inflasi.
Proyeksi ini secara langsung mempengaruhi pergerakan Wall Street yang dibuka melemah. Tak hanya Dow Jones Industrial Average yang dibuka turun 7 persen atau 208 poin, tapi juga S&P 500 yang melemah 0,99 persen dan Nasdaq Composite turun 1,39 persen.
Jika sesuai proyeksi, maka pada akhir tahun 2022 ini, suku bunga The Fed akan mencatat angka tertinggi paska krisis finansial global 2008.
Kebijakan The Fed ini juga mempengaruhi pasar uang global. Poundsterling kembali melemah 1 persen terhadap Dollar Amerika, walaupun sebelumnya Bank Sentral Inggris (BoE) mengumumkan akan membeli obligasi untuk menenangkan pasar.
Langkah BoE ini dinyatakan membuat pelaku pasar gamang. Karena bertentangan dengan langkah agresif menaikkan suku bunga yang juga diambil BoE atas alasan mencegah inflasi.
Hal serupa juga akan dialami oleh Rupiah Indonesia. Walaupun sempat menguat karena data Home Sales, tapi diperkirakan Rupiah dapat melemah kembali seiring kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga ini.
Laporan: Ranny Supusepa