KedaiPena.Com – Dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan menyinergikan hasil-hasil penelitian mengenai Danau Toba dari berbagai disiplin ilmu, maka Kemenko Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur mengadakan kegiatan ‘International Science-Tourism Symposium: Ancient Lake Toba’ di Hotel Niagara Parapat, Jumat (7/12/2018).
“Pagi ini, sebetulnya kita berharap sesuatu yang lain dari Danau Toba. Ketika kami mengusulkan acara ini kepada Pak Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, esensinya sangat dalam, artinya selain infrastruktur, destinasi, promosi dan lain-lain yang kita kembangkan, kita tidak boleh mengabaikan aspek ilmiah kawasan yang luar biasa ini,” jelas Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kemenko Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Deputi Ridwan menjelaskan tentang pengalamannya selama bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 28 tahun yang lalu dalam ‘International Conference on Lake Toba’.
“Ketika itu, persepsinya sama, yaitu kita harus mengkapitalisasi Danau Toba ini secara ilmiah dan juga mengatasi masalah-masalah yang ada berbasis ilmiah. Setelah itu, memang tidak cukup banyak yang sudah terlihat. Namun setelah Danau Toba ini diputuskan menjadi salah satu dari 10 kawasan destinasi pariwisata yang diprioritaskan, menjadi sangat penting untuk kita kembali pada titik itu,” tambah Deputi Ridwan.
Asisten Deputi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata, Kemenko Bidang Kemaritiman, Rahman Hidayat dalam kesempatan ini juga menyampaikan bahwa masih ada tugas yang harus diselesaikan dalam dua minggu ke depan terkait arah kebijakan yang akan diterapkan nantinya.
“Ini butuh dukungan dari semua pihak tentunya, harus dilakukan dengan hati-hati, tapi kita tidak akan mundur lagi. Kita akan maju terus ke depan!” jelas Asdep Rahman.
Turut hadir pula Wakil Bupati Kabupaten Samosir Juang Sinaga dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Utara Mauliate Simorangkir serta perwakilan pejabat daerah lainnya. Mauliate Simorangkir sebagai salah satu peserta dan sekaligus pejabat daerah sangat mengapresiasi adanya simposium ini.
“Kemenko Bidang Kemaritiman melakukan bantuan pengembangan Danau Toba berdasarkan ‘academic paper’. Dari sini lah semua orang akan melakukan kegiatannya. Karena ada kompasnya, ke depan pengembangan pariwisata itu tidak akan tersesat. Terimakasih kepada Kemenko Bidang Kemaritiman, karena telah mencoba membuka ‘mindset’ kami,” tuturnya.
Adapun tokoh dari berbagai disiplin ilmu yang menjadi pembicara di acara simposium ini seperti Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Menteri Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Dr. Anang Sutono, MM.Par, CHE, Peneliti Museum Geologi-Badan Geologi Dr. Indyo Pratomo, Kepala Pusat Limnologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) DR. Fauzan Ali, Rektor Institut Teknologi DEL Prof. Togar M. Simatupang, Ph.D, Ahli Limnologi dari University of Helsinki, Finland Prof. Pasi Lehmusluoto, Ahli Geologi dari Eastern Illinois University Dr. Craig Alan Chesner, Perwakilan dari World Bank Berthine Kamphuis dan Peneliti Geologi Lulusan Oregon State University Adonara E. Mucek, Ph.D.
Laporan: Muhammad Hafidh