KedaiPena.Com- Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR mengimbau semua pihak untuk tak fokus pada situasi pandemi menuju endemi. Pasalnya, berakhirnya masa pandemi Covid-19 di suatu negara ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia yakni WHO.
Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo mengatakan, meminta pemerintah waspada selama WHO belum mengeluarkan kebijakan. Sikap waspada perlu digalakkan sekalipun banyak wilayah di Indonesia sudah terkendali kasus Covid-19.
Menurutnya, pemerintah saat ini perlu melakukan penyesuain kebijakan gas dan rem dengan sejumlah pelonggaran. Namun, untuk mendeklarasikan memasuki masa endemi tetap menunggu kebijakan WHO.
“Penyesuian paling tepat daripada mendeklarasikan seperti negara lain kalau sudah bebas Covid-19 karena situasi pandemi yang menentukan WHO, tidak bisa negara tertentu langsung memutuskan menjadi berakhir pandemi,” kata Rahmad begitu ia disapa, Selasa,(20/9/2022).
Ia menegaskan endemi bukan tujuan akhir penanganan Covid-19. Tetapi, bagaimana mengendalikan atau mencegah pandemi Covid-19 agar bisa dikendalikan seperti penyakit menular lainnya.
“Kita jangan terjebak dengan masa dari pandemi menjadi endemi. Karena pandemi dan endemi virus masih bereproduksi. Artinya masih menularkan dan masih ada potensi muncul korban karena Covid-19. Kita lebih fokus agar bagaimana kita mengendalikan Covid-19,” kata papar Rahmad.
Politisi PDI Perjuangan ini menerangkan bahwa perlu fokus pada penanganan pandemi Covid-19 seperti penyakit menular lainnya agar angka reproduksi di bawah 1. Dengan begitu, orang yang terkena Covid-19 tidak dapat menularkan ke orang lain.
Namun, jika angka reproduksi masih di atas 1, tentu masih ada potensi Covid-19 menularkan ke orang lain, baik itu belum divaksinasi ataupun sudah divaksinasi.
Kendati demikian, Handoyo menuturkan berdasarkan enam standar WHO untuk mengakhiri pandemi, Indonesia saat ini sudah memenuhi.
Adapun enam standar WHO tersebut meliputi vaksinasi, melakukan testing dan sequencing, memastikan sistem kesehatan untuk pelayanan Covid-19, mempersiapkan lonjakan kasus, melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian, serta menyampaikan informasi terkait Covid-19 kepada masyarakat.
“Indonesia sudah sangat bagus tracing dan cakupan vaksinasi sudah cukup bagus,” ucapnya.
Meski begitu, Handoyo menuturkan terkait vaksinasi semakin menurun semangat masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Situasi perlu didorong untuk kembali ditingkatkan baik vaksin primer maupun vaksinasi booster.
Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan optimistis Indonesia bisa menuju endemi Covid-19 dengan cepat. Syaratnya, kata dia, mengakselerasi cakupan vaksin booster di atas 50 persen sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan disiplin protokol kesehatan, yakni memakai masker seperti yang dianjurkan.
“Saya cukup optimis (terjadi endemi) dengan syarat bahwa cakupan imunisasi booster naik meninggi di atas 50 persen dan masyarakat terbiasa memakai masker, terutama di keramaian dan ruang tertutup,” kata Erlina dalam Talkshow BNPB secara daring, Senin (19/9/2022).
Laporan: Tim Kedai Pena