KedaiPena.Com – Dalam dokumen RPJMN 2020-2024, pembangunan Ibu Kota Negara yang baru memakan biaya Rp 466,98 triliun.
Secara rinci, APBN akan membiayai Rp 91,29 triliun dan melalui KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) Rp 252,46 triliun. Adapun pendanaan dari Badan Usaha ditargetkan Rp 123,23 triliun.
Soal pembiayaan ini, Rizal Ramli mengaku bingung. Sebab, saat ini masih banyak rakyat Indonesia yang susah akibat dampak pandemi Covid-19.
“Soal pembiayaannya pembangunan ibu kota baru, ternyata sampai titik ini dimasukin ke anggaran APBN dan menghabiskan ratusan triliun. Padahal rakyat lagi susah, lagi pandemi, makan saja susah. Kok bisa hanya karena ambisi pribadi, ibu kota ini dipaksakan,” kata Rizal Ramli di Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Karena dari anggaran tidak cukup, lanjut dia, akhirnya timbul ide menjual saja gedung-gedung pemerintah di sekitar Monas, kepada swasta.
“Hasil penjualannya digunakan untuk pembangunan ibu kota baru. Yang kalau dikerjakan oleh swasta, nanti kita sewa juga gedung pemerintah di ibu kota baru. Ini betul-betul cara berfikir ngawur luar biasa,” lanjut RR, sapaan Rizal Ramli.
Bangunan yang berada di sekitar Monas, sambung eks Tim Panel Ekonomi PBB ini, kebanyakan tempat-tempat bersejarah dalam sejarah Republik Indonesia.
“Kok mau di jual ke swasta-swasta. Menurut saya ini cara pembiayaan yang konyol sekali. Jual gedung-gedung pemerintahan ibu kota Jakarta untuk membiayai pembiayaan di ibu kota baru,” tandas Rizal.
Laporan: Muhammad Lutfi