KedaiPena.Com – Selain foto lembaran kwitansi bernilai uang Rp25 juta, terungkap juga rekaman video bagaimana IS, oknum pengurus salah satu partai politik di Kota Sibolga, yang disinyalir menjadi calo menawarkan jasa dapat memasukkan seorang berinisial HH menjadi tenaga honorer di Satpol PP Kota Sibolga.
Berdasarkan rekaman video yang diterima awak media dari sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, berikut petikan utuh, lanjutan percakapan IS yang ditemani seorang temannya (inisial B), dengan seorang wanita dan seorang disinyalir sebagai HH di sebuah rumah;
Wanita : Iya, dari Pananggahan, tapi hanya sampai SMP di sana, SMA udah keluar, gak di kampung lagi.
IS : SMA dimana itu?
Wanita : Di sini, di Sibolga ini.
IS : Oh.. SMA Fatima, SMA Katolik?
Wanita : Enggak, HKBP dulu. Baru…
IS : Kalo aku tamat apanya aku, 95.
Wanita : Siapa, dimana?
IS : Lewat SMA 3.
Wanita : Oh SMA 3 Sibolga ini.
IS : Pak S (inisial marga, red) kenal lah ibu ya?
Wanita : Oh iya iya. Itu ibu si…
IS : Ya itulah guruku itu. S, ibu M (inisial marga, red), ibu H (inisial nama, red).
Wanita : Emm…
IS : Ibu Mu**** bu?
Aku pun kupilih-pilihnya orangnya yang mana yang bisa, kalau gak cocok gak kukenal-kenal takutnya aku bu oo ito. Karena ini kan, taulah ini kan yang masuk-masukkan orang ini kan. Kayak si B sudah biasa, dapat tong si B ini ada dua orang kan, sama si B ini. B, ada famili kita? Ada.
B : Au pe makana hudokon…
IS (menyela) : Makanya kalau yang gak saya kenal-kenal takut saya bu.
B : Tu si… (kurang jelas) hian do hudokkon, alana i nga termasuk familiku hian kan. Tapi, alai ala lae on kan.
IS (menyela) : Kalau yang takut, kalau yang lain-lain takut saya to, takut saya.
B (melanjutkan) : Apalagi jaman-jaman sonarion, payah.
Jaman-jaman saber pungli on bahaya.
IS (menyela lagi) : Nanti entah yang dijebak nanti, takut, tangkap kan… (tertawa). Itunya yang kita takutkan kan.
B (melanjutkan) : Tertutup tapi terbuka, ima istilah na lao masuk-masuk aha on.
Wanita : Jadi cemananya? Kek mana. Tapi inilah, inilah ito, terus terang ajalah ya, itu uangnya itu yang diutang-utang.
IS : Iya…
Wanita : Mudah-mudahan bisa membayar cicilan nanti ke depan (tertawa kecil).
IS : Iya, inilah si B hah…
Wanita : Yang diutang-utang, kek manalah gak ada persediaan kan…
B (menyela) : Sarupa do.
Wanita : Baru hari Sabtu itu.
Laporan: Dom