KedaiPena.Com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Wilayah Kerja (Wilker) Manado Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) terus menambah luasan Coral Stock Center (CSC) di Pantai Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Tb. Haeru Rahayu menerangkan bahwa, terumbu karang merupakan habitat penting bagi kehidupan biota laut.
Sehingga, kata dia, peran semua pihak baik pemerintah maupun swasta sangat penting untuk menjaga habitat tersebut.
“Kawasan Segitiga Karang yang meliputi enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor-Leste, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, punya lebih dari 500 jenis karang, 3 ribu spesies ikan karang serta berbagai macam jenis ikan penting di dunia. Peran aktif dalam menjaga wilayah segitiga karang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan,” kata Tebe pada awak media, Jumat (18/6/2021).
Tebe menyatakan komitmen KKP dalam melestarikan terumbu karang untuk menjaga keseimbangan ekosistem di laut diwujudkan antara lain melalui inisiasi pembentukan Coral Stock Center.
“CSC Malalayang Manado merupakan CSC pertama yang diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada Tahun 2020 lalu dan menjadi pionir bagi CSC lainnya di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Sementara Kepala BPSPL Makassar Getreda Melsina Hehanussa mengungkapkan total rak transplantasi yang berhasil diturunkan di Malalayang sebanyak 50 rak berbahan pipa PVC yang terdiri dari 800 substrat fragmen dari 8 jenis karang yakni Acropora formosa, Acropora loripes, Acropora carduus, Pocilopora verrucosa, Porites clyndrica, Ceriatopora hytrrix, Hydnophora rigida dan Stylophora subseriata.
Delapan jenis karang ini merupakan anakan (f2) yang diambil dari indukan karang yang sudah tersedia di CSC Malalayang.
“Coral Stock Centre memang didesain untuk menyediakan bibit karang bagi kegiatan transplantasi. Kami tentunya berharap tidak ada lagi pengambilan bibit karang dari alam secara langsung, setiap ada kegiatan transplantasi di sekitar perairan Pantai Malalayang” kata Getreda.
Sejak tahun 2015, BPSPL Makassar Wilker Manado mulai melakukan upaya rehabilitasi terumbu karang melalui inisiasi kegiatan Pusat Pembibitan Karang atau lebih dikenal sebagai CSC di Pantai Malalayang.
Kegiatan ini didesain secara berkelanjutan hingga akhir tahun 2016 dan berhasil melakukan pembibitan untuk stock indukan karang transplantasi sebanyak 85 rak (meja transplantasi), 1.360 susbstrat/spesimen, dari 20 spesies karang yang diambil dari sekitar perairan Pantai Malalayang.
Hal tersebut dilakukan sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi.
“Terumbu karang merupakan sumber daya laut yang sangat penting bagi kehidupan manusia, baik secara ekologi maupun secara ekonomi. Kekayaan ekosistem terumbu karang menjadi aset bagi pembangunan dan kemakmuran bangsa sehingga perlu dijaga dan dilestarikan agar memberikan manfaat secara terus menerus bagi masyarakat pesisir dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” pungkasnya.
Laporan: Natasha