KedaiPena.Com – Tokoh Nasional Rizal Ramli membantah punya sentimen pribadi terhadap eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Ia menolak Ahok menjadi bos BUMN, murni karena masalah kemampuan.
Demikian disampaikan Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Rabu (20/11/2019).
“Saya kenal dia (Ahok) secara pribadi, habis jadi Bupati Belitung Timur (periode 2005-2006), dia ketemu saya. Minta tolong mau maju jadi gubernur independen (DKI pada Pilkada 2007). Saat itu dia gak dikenal orang,” cerita Rizal.
“Saya bantu kenalkan dia bersama almarhum istri saya, Afung (yang juga etnis Cina) ke Jakbar, Jakut. Walaupun gagal, tapi (pada Pilkada DKI 2012), dibantu sama Hashim (Djojohadikusumo) dan Prabowo (Subianto), Ahok jadi wakilnya Jokowi. (Semua kritik ke Ahok) ‘nothing personal‘,” tegas Menko Maritim Sumber Daya era pertama Presiden Jokowi ini.
Ahok kuat disinyalir bakal menjadi calon Komisaris Utama Pertamina. Menurut RR, sapaan Rizal Ramli, BUMN seperti Pertamina itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Perlu pimpinan yang solid, punya ‘track record‘ bagus dan tidak menimbulkan kericuhan.
“Saya baca di Sulsel itu masyarakat mau demo kalau Ahok jadi pejabat Pertamina. Begitu juga di Cilacap dan sebagainya,” lanjutnya.
“Ngapain sih Pak Jokowi, bikin ribut, bikin masalah. Sudah tenang, sudah bagus, malah pilih orang yang tidak kredibel, masih banyak tersangkut kasus hukum, tidak punya pengalaman korporat dan menimbulkan pembelahan masyarakat,” sesal Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini.
Ahok sebelumnya dikabarkan bakal menempati salah satu kursi strategis di perusahaan BUMN. Dugaan itu diperkuat setelah ia menyambangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu dengan Menteri Erick Thohir pada pekan lalu.
Koran Tempo edisi Kamis (14/11/2019), menulis Ahok disinyalir bakal menjadi calon kuat Komisaris Utama Pertamina. Dua sumber di internal Kementerian BUMN menyatakan bahwa Presien Joko Widodo sendirilah yang meminta Ahok menjabat sebagai bos BUMN.
“Permintaan itu dari Presiden, bukan Erick yang mengusulkan ke Istana,” tutur sumber.
Laporan: Muhammad Hafidh